Oleh Sahlan Ake pada hari Minggu, 08 Nov 2020 - 14:56:15 WIB
Bagikan Berita ini :

Ibas Merajut Hati di Tengah Pendemi Melalui Pewayangan

tscom_news_photo_1604822175.jpg
Ibas (Sumber foto : Dokumen)

PACITAN (TEROPONGSENAYAN) --Pembatasan sosial yang diterapkan beberapa waktu belakangan bagai mata pisau. Di satu sisi, kebijakan ini mampu menekan laju penyebaran Covid-19.

Namun, di sisi lainnya, langkah ini justru membatasi berbagai pihak, termasuk para seniman wayang.

Namun, selalu ada jalan untuk tetap bergerak meski di tengah keterbatasan.

Seperti halnya pewayang dari Sanggar Unggul Pamenang yang mengadakan pagelaran Wayang Suluh Pakerti secara online dengan lakon: Merajut Hati Di Tengah Pandemi.

Pagelaran malam yang didalangi oleh Ki Dalang Fajar ini dibuka dengan sambutan singkat oleh Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang biasa dikenal Ibas.

Setelah membuka sambutan dengan salam dan pesan untuk terus mematuhi protokol kesehatan, Ibas mengungkapkan keprihatinannya akan kondisi pewayangan saat ini. Gerak seniman wayang terbatas, pemasukannya pun kian berkurang, bahkan tidak sedikit yang sama sekali tidak mendapat pemasukan.

Terkait hal tersebut, Ibas menyampaikan apresiasi kepada Kemenpar yang menjadi mitra terselenggaranya pagelaran secara online. Hadirnya acara ini bak angins segar untuk dunia pewayangan Pacitan.

Kemudian, terkait pewayangan, baginya wayang bukan sekadar pertunjukan melainkan memuat unsur moral.

“Dalam bahasa Jawa, kata wayang berarti “bayangan” atau biasanya dianggap sebagai cerminan cerita kehidupan di jagad raya. Pentas pertunjukan wayang tidak hanya merupakan hiburan semata, namun juga memuat unsur unsur pendidikan moral,” kata Ibas, Minggu (8/11/2020).

Ibas juga menambahkan, pagelaran wayang ini tidak saja merupakan upaya pelestarian budaya warisan leluhur, namun juga merupakan upaya untuk mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai moral dan adat ketimuran yang pada saat ini sudah mulai ditinggalkan oleh generasi muda.

"Berbagai narasi yang tersaji selama pertunjukan pewayangan memiliki kandungan nilai-nilai luhur yang dapat kita ambil hikmahnya dan dapat kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti hanya mengamalkan pilar-pilar kebangsaan dalam kehidupan,” kata ia.

Selain mengapresiasi Kemenpar, tidak lupa Ibas juga mengapresiasi para seniman Pacitan yang tetap semangat di tengah pandemi.

“Wayang suluh Pakerti meniko salah satunggaling warisan budaya luhur khas Pacitan. Engkang dumadi saking nyawiji-ipun wayang suluh kalian wayang beber khas Pacitan,” ucap ia.

Pagelaran Wayang Pakerti ini diharapkan mampu membangkitkan semangat seniman wayang dan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Ibas juga berharap acara ini dapat mewakilkan empati para seniman wayang untuk ikut berkontribusi terhadap masyarakat, terutama kaum disabilitas sebagai pihak yang sangat terdampak. Akhir kata, Ibas berharap agar acara ini mampu meningkatan kebersamaan, kreativitas, serta produktivitas sekalipun dilakukan secara virtual.

tag: #ibas  #partai-demokrat  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Lainnya
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...
Berita

Bank DKI Raih Penghargaan Indonesia Best 50 CEO 2024

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali meraih apresiasi dari lembaga independen, kali ini dari media The Iconomics sebagai Indonesia Best 50 CEO pada Kategori Bank Daerah, yang diserahkan ...