JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyerah sepenuhnya dalam pemilihan calon Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Saya kira itu hak prerogatif presiden. Terserah beliau lah. Mana yang diangkat dan mana yang diberhentikan," kata Zulkifli di komplek parlemen, Senayan, Jum,at (5/6/2015).
Ketika ditayakan bahwa pergantian panglima TNI pada zaman Presiden SBY supaya semuanya mendapatkan giliran. Ia tidak mengelak jika untuk menjadi orang no satu di TNI mendapatkan giliran.
"Ya bisa saja. Tiap Presiden berbeda. Panglima menteri hak prerogatif beliau (Jokowi)," ungkapnya.
Kendati demikian sikap PAN untuk pergantian panglima TNI ini tidak menjadi persoalan yang mendasar, karena hal tersebut sudah menjadi wewenang Presiden. "Tidak menjadi soal kita (PAN)," tandasnya. (ai)