Oleh Sahlan Ake pada hari Senin, 04 Jan 2021 - 23:58:34 WIB
Bagikan Berita ini :

Proses Belajar Mengajar di Masa Pandemi Perlu Kontrol Ketat dan Pertimbangan Matang

tscom_news_photo_1609779514.jpg
Belajar dikondisi Pandemi (Sumber foto : Ilustrasi)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pelaksanaan belajar mengajar di masa pandemi harus berdasarkan pertimbangan yang matang dan kontrol ketat dalam pelaksanaannya.

"Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri terkait pembelajaran tatap muka pada Januari 2021, harus disikapi para pemangku kepentingan di daerah dengan bijak dan mempertimbangkan kondisi daerahnya masing-masing," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/1/2021).

Kondisi penyebaran virus korona yang belum terkendali di Tanah Air, menurut Lestari, harus menjadi pertimbangan utama dalam memutuskan pelaksanaan proses belajar mengajar pada tahun ajaran 2020/2021 di daerah.

Namun pada hari pertama semester genap tahun ajaran 2020/2021, 4 Januari 2021, ungkap Rerie, sapaan akrab Lestari, mengutip informasi Dinas Pendidikan Kota Padang, Sumbar menyebutkan 575 sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMP melakukan pembelajaran tatap muka.

Selain itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat menyebutkan ada 785 SMA, SMK dan SLB yang siap menyelenggarakan sekolah tatap muka di provinsi itu.

Meski begitu, ujar Rerie, banyak juga pemerintah daerah yang memperpanjang proses belajar jarak jauh karena mempertimbangkan belum terkendalinya sebaran virus korona di daerah masing-masing.

Menyikapi kondisi tersebut, anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menilai, perlu kontrol yang ketat pada pelaksanaan protokol kesehatan Covid-19 dalam keseharian oleh setiap pemangku kepentingan di daerah, sebelum memutuskan pelaksanaan pembelajaran tatap muka di tengah penambahan positif Covid-19 di Tanah Air yang belum menunjukkan tren melandai.

Apalagi, jelas Rerie, mengutip data Satgas Penanganan Covid-19, pada 1 Januari 2021 tercatat rasio kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 29,46% atau terdapat penambahan kasus sebanyak 8.072 dari 27.401 orang yang ditest.

Hal itu berarti, tegas Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI itu, satu dari tiga orang yang ditest Covid-19, tercatat positif Covid-19.
Berdasarkan kondisi tersebut, menurut Rerie, saat ini sangat mengkhawatirkan bila pembelajaran tatap muka dilakukan.

tag: #sekolah  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

Bacakan Eksepsi, Penasehat Hukum Robby Messa Sebut Dakwaan JPU Kabur Minta Kliennya Dibebaskan

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 23 Apr 2024
MEDAN (TEROPONGSENAYAN) --Tim penasehat hukum terdakwa Robby Messa Nura, satu dari dua terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 tahun 2020 yang merugikan keuangan ...
Berita

Ketum SOKSI Apresiasi Putusan MK dan Ucapkan Selamat Kepada Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional SOKSI. Ir. Ali Wongso Sinaga mengapresiasi tinggi amar putusan MK yang menolak permohonan gugatan Paslon 01 Anies -Amin dan Paslon 03 ...