JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Presiden Joko Widodo memastikan tak berniat menjadi presiden tiga periode. "Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak berminat juga menjadi presiden tiga periode. Konstitusi mengamanatkan dua periode. Itu yang harus kita jaga bersama-sama," ujar Jokowi dalam keterangan resmi, Senin (15/3).
Hal itu ditegaskan Jokowi menjawab isu yang berkembang di masyarakat terkait upaya pemerintah mengubah konstitusi mengenai batasan masa jabatan presiden. Antara lain dituduhkan oleh Amien Rais melalui kanal Youtube.
Jokowi bilang di tengah pandemi saat ini, semestinya seluruh pihak mencegah adanya kegaduhan baru. Perlu juga upaya bersama seluruh elemen bangsa untuk bahu membahu membawa Indonesia keluar dari krisis pandemi dan menuju lompatan kemajuan baru.
"Janganlah membuat kegaduhan baru. Kita saat ini tengah fokus pada penanganan pandemi," lanjut Presiden.
Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, memastikan selama ini Jokowi menaati konstitusi. Jokowi tetap menghendaki masa jabatan hanya sampai dua periode saja dan tidak ada perpanjangan.
"Setia dan memegang teguh ideologi Pancasila dan konstitusi UUD 1945 dan berjuang untuk melaksanakan sepenuhnya di masa jabatan beliau sejak 2014 hingga 2024 nanti," kata Fadjroel dalam keterangannya kepada kumparan, Senin (15/3).
"Khususnya Pasal 7 yang merupakan masterpiece gerakan reformasi 1998 yang berbunyi presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama 5 tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa jabatan" tambah dia.
"Dengan demikian sangat tegas, bahwa Presiden Jokowi tegak lurus ideologi pancasila dan Konstitusi UUD 1945, khususnya masa jabatan Presiden 2 periode," tutur Fadjroel.
Sebelumnya, pada Desember 2019, Jokowi juga menegaskan dirinya tak nyaman dengan wacana perpanjangan masa jabatan presiden. Dia menilai pihak yang terus membawa wacana itu memiliki motif tertentu. "Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode. Itu ada tiga (maknanya) menurut saya. Satu ingin menampar muka saya," kata Jokowi.
"Yang kedua ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka, yang ketiga ingin menjerumuskan," lanjut Jokowi.