JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --SOKSI atau Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia yang dipimpin Ketua Umum, Ali Wongso Sinaga terus bergerak konsolidasi daerah dan kelompok strategis dengan melantik Depidar VIII SOKSI DKI Jakarta dan Depipus Gerakan Perempuan SOKSI di Gedung Perfilman Usmar Ismai Jakarta, pada Rabu (26/5).
Acara tersebut menerapkan protokol kesehatan yang dilaksanakan secara hybrid dan dihadiri secara virtual oleh perwakilan Depidar SOKSI dari seluruh Indonesia selain para tokoh Soksi.
SK Depinas SOKSI Tentang Komposisi Pengurus keduanya, dibacakan oleh Plt Sekjen SOKSI, Riko Heryanto antara lain Edy Rudyanto dipercaya sebagai Ketua SOKSI DKI Jakarta Periode 2021-2026 didampingi Ketua Harian Muhammad Ryano dan Sekretaris Netty Elida, sedangkan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat GPS ( Gerakan Perempuan SOKSI) dipercayakan kepada Ade Lia Ningsih didampingi Sekjen, Netty Nurhayaty Manurung yang masing-masing dilengkapi delapanpuluhan orang pengurus.
Dalam sambutan pengarahannya, Ketum SOKSI, Ali Wongso berharap SOKSI DKI Jakarta akan sesegeranya bergerak sistematis dan efektif sesudah lama terbengkalai, yg dimulai dengan konsolidasi SOKSI di 6 cabang ( Kota/Kabupaten administratif) Jakarta bersama Baladhika Karya SOKSI (BKS) dan GPS Jakarta, hingga konsolidasi tingkat basis di 44 anak cabang (kecamatan) da 267 ranting (Kelurahan).
"Ini tantangan berat yang harus dijawab oleh Depidar SOKSI Jakarta dengan back up Depinas SOKSI. Dengan konsolidasi begitu, warga masyarakat hendaknya dapat merasakan manfaat kehadiran SOKSI dan akan menciptakan kontribusi nilai tambah bagi Partai Golkar menuju Pemilu 2024 selain penguatan sukses pembangunan di Jakarta," kata politisi senior Partai Golkar itu.
Terhadap Depipus GPS, Ketum SOKSI berharap kehadiran GPS sebagai metamorphosis dari Gerwasi (Gerakan Wanita Sosialis Indonesia) tahun 1960-an dan kesinambungan KWSI (Krida Wanita Swadiri Indonesia) dahulu, haruslah mampu memberikan arti dan warna dalam memajukan gerakan perempuan Indonesia yang berorientasi "perempuan mandiri" selaras dengan cita-cita Kartini dengan bukunya "Habis gelap terbitlah terang".
Terang itu berarti harus diisi dengan aktualisasi diri dan membangun bangsa dengan kemandirian yang berarti dewasa dalam berbagai segi kebutuhan didalam perjuangan bangsa kedepan, seperti dalam idealisme yang perlu menumbuhkan kebangsaan dan patriotisme, dalam sosial, moral, intelektual dan profesionalisme.
Karena itu GPS perlu segera menggerakkan konsolidasi organisasi dan anggota di daerah-daerah hingga tingkat basis bersama jaringan SOKSI diseluruh Indonesia yang diikuti dengan perkaderan dan program aksi terutama yang aplikabel dibidang kesehatan masyarakat guna melawan Covid-19 dewasa ini dan mendukung Pemerintah mensukseskan pemulihan ekonomi seperti pemberdayaan UMKM, pertanian dan industri kecil.
