JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PPP Irgan Chairul Mahfisz tidak sependapat dengan anggapan publik bahwa kinerja anggota DPR RI sangat rendah.
"Penilaian publik tidak sepenuhnya benar, karena selain fungsi legislasi yang dianggap kurang maksimal, sesungguhnya fungsi pengawasan dan penganggaran berjalan sebagaimana mestinya," kata Irgan kepada TeropongSenayan di Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Menurut Irgan, kinerja DPR bisa dilihat dan ditandai dengan banyaknya aktivitas. Misalnya seperti rapat kerja, rapat dengar pendapat, dan rapat dengar pendapat umum berlangsung dengan baik.
"Raker dengan kementrian dan lembaga terbukti kerap dilakukan," ketus dia.
Saat ini saja, lanjut dia, pembahasan program pada RAPBN 2016 sebelum nota keuangan pemerintah disampaikan Agustus nanti sudah dilakukan tiap komisi dengan mitra kerjanya masing-masing.
Selain itu, di samping pelaksanaan pengawasan, DPR juga intensif dengan kunker spesifik.
"Untuk hal-hal yang dianggap penting dan khusus, bahkan ada juga dilaksanakan pada masa reses, jangan diartikan bahwa pada masa reses anggota dewan istirahat, justru kerja menyerap aspirasi masyarakat," ketus dia.
Jadi di masa sidang dan masa reses, tugas anggota DPR kata dia, tetap melekat sebagai wakil rakyat.
"Cuma memang fungsi legislasi harus diakui kurang optimal, untuk mengatasi itu seharusnya tugas dan drafting UU bisa dikerjakan terlebih dahulu oleh tenaga ahli atau staf bagian per UUan, jadi bagian anggota DPR kaitan pembahasan UU cukup pada hal-hal yang prinsip saja," tandas dia.
Kendati begitu, dia menilai masukan dan kritikan publik harus menjadi motivasi anggota DPR untuk bekerja lebih baik lagi.
"Tentu saja menjadi cemeti bagi DPR untuk meningkatkan kinerjanya," tutup dia. (iy)