JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk menghentikan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) lll di 226 sekolah menyusul semakin tingginya kasus COVID-19.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana sesuai surat yang dikeluarkan pada Kamis (17/6), meminta pembelajaran dilakukan penuh dalam jaringan atau dari rumah sejak keluar pemberitahuan ini sampai ada putusan lebih lanjut.
"Para Kasatpel Pendidikan Kecamatan, Pengawas, dan Penilik agar memberikan pembinaan dan pendampingan pada para kepala satuan pendidikan dan para pendidik untuk mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran campuran yang efektif, kreatif dan memotivasi peserta didik," ucap Nahdiana dalam surat tersebut.
Surat ini juga meminta para Kabid Persekolahan dan para Kasudin Pendidikan agar melakukan pembinaan serta pemantauan persiapan pelaksanaan pembelajaran campuran tahun pelajaran 2021/2022 pada satuan pendidikan di wilayah masing-masing.
Para Kabid Persekolahan dan para Kasudin Pendidikan juga diminta dalam surat tersebut untuk melaporkan hasil pembinaan dan pemantauannya pada Nahdiana selambat-lambatnya satu pekan sebelum pembelajaran campuran dilaksanakan pada tahun pelajaran 2021/2022. "Demikian agar menjadi perhatian untuk dilaksanakan dengan tanggung jawab," tulis Nahdiana dalam surat yang juga ditembuskan pada Gubernur Anies Baswedan, Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria dan pejabat tinggi DKI Jakarta lainnya yang terkait itu.
Dihentikannya uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di 226 sekolah di Ibu Kota juga diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti yang menyebut alasannya karena lonjakan kasus COVID-19 di Jakarta.
"Dengan kondisi saat ini dan rapat bersama antar satgas kita putuskan saat ini piloting tatap muka tidak dilanjutkan. Sambil menunggu situasi di DKI Jakarta," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta di YouTube BNPB Indonesia, Kamis.
Widyastuti menjelaskan awalnya Pemprov DKI sempat melaksanakan uji coba pembukaan sekolah ketika saat kasus COVID-19 melandai. Saat itu sebanyak 83 sekolah melaksanakan pilot project PTM dengan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 ketat.
"Pada saat berjalan baik, kita buka peningkatan 143 sekolah. Sama prokes ketat, guru, orang tua murid sudah divaksin dan masuk seminggu dua kali," jelasnya.
Diketahui, dalam sepekan terakhir kasus Corona mengalami lonjakan drastis. Misalnya pada 15 Juni tercatat 1.502 tapi pada 17 Juni mencapai 4.144 kasus.