Oleh Bachtiar pada hari Selasa, 22 Jun 2021 - 19:21:45 WIB
Bagikan Berita ini :

Anggap Opsi Lockdown Kurang Relevan, Politikus PDIP: Tidak Akan Efektif Jika Tak Dibarengi Strategi Komunikasi yang Efektif

tscom_news_photo_1624364505.jpg
Darmadi Durianto Politikus PDI-P (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Politikus PDIP Darmadi Durianto menilai, kebijakan lockdown yang dihembuskan sejumlah pihak kurang begitu relevan untuk diterapkan saat ini.

Darmadi menegaskan, persoalan mengatasi pandemi Covid-19 bukan terletak pada pola kebijakan yang justru berefek ke sektor lainnya terutama ekonomi.

"Yang penting sosialisasi yang efektif dan mengena dan dilakukan secara masif oleh pemerintah. Itu yang benar," tandasnya.

Menurutnya, lockdown pun percuma jika masyarakat kurang mendapat sosialisasi yang efektif mengenai bahaya Covid-19.

"Percuma saja ada lockdown jika tidak dibarengi sosialisasi soal pentingnya kesadaran dan kedisiplinan dari masyarakat itu sendiri. Kebijakan selain lockdown pun akan lebih efektif jika dibarengi ketaatan dan kepatuhan semua pihak akan bahayanya Covid-19 ini," tandasnya.

Yang mesti ditekankan, kata dia, bagaimana para pemangku kebijakan meyakinkan kepada masyarakat yang belum percaya bahaya Covid-19 ini.

"Jadi kelihatannya strategi sosialisasinya yang belum efektif dan masif. Sehingga banyak yang belum menaati prokes serta banyak yang tidak mau divaksin," ungkapnya.

Darmadi juga menekankan agar Pemerintah mempermudah masyarakat yang mau vaksin.

"Sediakan vaksin dibanyak lokasi. Jangan buat seolah olah dimonopoli pihak tertentu vaksinasinya. Sekarang banyak yang sampai harus antri panjang untuk melakukan vaksin," ungkapnya.

Darmadi juga menyarankan agar baik pemerintah pusat maupun daerah merubah strategi komunikasi tidak efektifnya dengan menghindari pola kebijakan yang bersifat memaksa rakyat.

"Jangan melawan maunya rakyat. Sebaiknya setiap kebijakan itu memperhatikan dan mempertimbangkan kemauan rakyat," papar Darmadi.

Darmadi juga ikut menyoroti kebijakan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengku Buwono X yang menanggap kebijakan lockdown tidak akan efektif jika tidak dibarengi kesadaran dan kedisiplinan tentang pentingnya menghindari bahaya Covid-19 dengan menaati prokes.

"Apa yang dikatakan Sultan sudah benar. Sultan Jogja saja enggak berani melawan maunya rakyat berat. Kalau rakyat belum sadar tentang bahaya covid 19 ya percuma di lockdown juga. Harus menemukan bentuk dan strategi komunikasi yang tepat saya kira kunci persoalannya," tandasnya.

Terakhir, Darmadi kembali menyarankan agar Pemerintah menggandeng tokoh-tokoh publik untuk aktif menyuarakan tentang pentingnya kesadaran dalam menghadapi wabah Covid-19 ini.

"Manfaatkan tokoh-tokoh masyarakat sebagai influencer," pungkasnya.

tag: #covid-19  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

Produksi Minyak Nasional Terus Turun, Komisi VII DPR Minta Evaluasi menyeluruh SKK Migas

Oleh Fath
pada hari Sabtu, 20 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-- Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin menilai kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto kinerjanya tidak ...
Berita

Ini Alasan Pembubaran PT NDK Menutup Kepentingan Pihak Lain

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --PT Nusantara Dua Kawan atau yang disingkat NDK resmi bubar. Pembubaran perusahaan ini sebelumnya sempat ramai di demo oleh sekelompok orang dengan tuduhan dugaan NDK ...