Oleh Sahlan Ake pada hari Kamis, 01 Jul 2021 - 15:02:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Bamsoet: Sistem Pendidikan Jarak Jauh Solusi Pemerataan Akses Pendidikan Tinggi di Indonesia

tscom_news_photo_1625126520.jpg
Bamsoet Ketua MPR (Sumber foto : MPR)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua MPR RI Bambang Soesatyo kembali menegaskan pentingnya program wajib belajar hingga perguruan tinggi gratis bagi warga negara Indonesia yang tidak mampu secara ekonomi. Terlebih saat ini bangsa Indonesia tengah menyongsong "generasi emas" dan puncak bonus demografi, di mana ketersediaan sumberdaya manusia yang berkualitas menjadi tumpuan bagi suksesnya pembangunan nasional.

"Harus diakui saat ini pemerataan akses pendidikan tinggi masih belum merata. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dari sekitar 2 sampai 3 juta lulusan SMA dan SMK setiap tahunnya, hanya sekitar 38 persen yang berkesempatan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Artinya, hanya sedikit "generasi emas" Indonesia yang mampu menyandang gelar sarjana," ujar Bamsoet usai menerima Rektor Universitas Terbuka Ojat Darojat di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Kamis (1/7/21).

Ketua DPR RI ke-20 ini menuturkan sistem pendidikan jarak jauh berbasis teknologi informasi bisa menjadi salah satu solusi terbaik pemerataan akses pendidikan tinggi. Sistem pendidikan berbasis teknologi informasi mampu menyediakan akses pendidikan seluas-luasnya bagi lulusan sekolah menengah tingkat atas di seluruh wilayah Indonesia, baik yang tidak terserap oleh perguruan tinggi, maupun yang terpaksa menunda melanjutkan pendidikan karena harus bekerja.

"Penyelenggaraan pendidikan yang masih mengadopsi sistem dan prosedur konvensional, harus mulai bergeser pada optimalisasi pemanfaatan kemajuan teknologi informasi. Kondisi pandemi Covid-19 mengajarkan kita untuk semakin menegaskan urgensi pemanfaatan teknologi informasi sebagai langkah terobosan untuk menyiasati berbagai kendala, terutama pembatasan aktivitas dan kontak fisik dalam proses belajar mengajar," kata Bamsoet.

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia ini menambahkan, penerapan sistem pendidikan jarak jauh berbasis teknologi informasi sangat mungkin dilaksanakan di Indonesia. Data dari perusahaan media asal Inggris (We Are Social) mencatat jumlah pengguna internet di Indonesia per Januari 2021, telah mencapai 202,6 juta dengan tingkat penetrasi 73,7 persen.

"Tingginya angka penetrasi internet yang terus memperlihatkan tren peningkatan, menunjukkan bahwa dari aspek aksesibilitas, mayoritas penduduk Indonesia, khususnya pelajar dan mahasiswa telah dapat menjangkau akses internet. Tren pendidikan global yang menuntut segala sesuatunya serba cepat dan efisien, menjadikan kehadiran ekosistem pembelajaran digital sebagai sebuah keniscayaan yang tidak terelakkan," pungkas Bamsoet.

tag: #bamsoet  #mpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Lainnya
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...