Hiruk pikuk perdagangan international diawali oleh tarif Presiden Trump dari US. Masing masing negara mencari posisi terbaiknya berhadapan dengan Amerika Serikat, dengan kendala utamanya adalah waktu.
Setelah mengirimkan anggota kabinet beserta Timnya dan nampaknya tidak berhasil, Presiden Prabowo terpanggil untuk langsung menyelesaikan persoalan perdagangan ini dengan Presiden Trump. Hasilnya? Alhamdulillah, Sedikit lebih baik dari negosiasi berbulan bulan yang di lakukan US dengan China maupun dengan Vietnam. Dengan China tarifnya timbal balik 30% dan 10% atau selisih 20%.
Sedangkan dengan Vietnam, tarif yang berlaku adalah 20% dan 0% atau selisih 20%. Bagaimana dengan Indonesia? Tarif yang berlaku adalah 19% dan 0% atau selisih 19%.
Jadi Indonesia masih di untungkan relatif 1% dibandingkan China maupun Vietnam. Sedangkan faktor2 yang lain lain seperti pengalihan impor minyak Indonesia dari Singapore ke US sungguh tidak merugikan apa apa dan bahkan kita berharap lebih menguntungkan.
Sedangkan impor dari US memang barang yang kita perlukan. Selamat Pak Prabowo.
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #