JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Komisi I DPR menyayangkan terulangnya peristiwa kekerasan yang melibatkan personel TNI/Polri.
TNI/Polri diingatkan supaya lebih dapat mengendalikan diri ketika terjadi persoalan di lapangan.
Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya menyayangkan jika benar terjadi pemukulan oleh seorang personel tentara terhadap anak kecil yang di duga mencuri burung.
"Kami sangat menyesalkan sekaligus prihatin kejadian seperti ini terjadi. Pertama, prajurit TNI itu diciptakan kemudian dibiayai oleh APBN, bukan untuk menjadi musuh rakyat, tapi menjadi alat untuk menjaga keutuhan wilayah NKRI," ujar Tantowi di gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/1/2016).
Ia mengungkapkan bahwa setiap personel TNI/Polri dapat menjaga kredibilitasnya sebagai pelindung rakyat. Karena itu, kata dia, idealnya seorang personel tentara lebih menunjukkan sikap mengayomi daripada main hakim sendiri.
"TNI itu prajurit-prajuritnya harus menjadikan rakyat sebagai sahabat, sehingga apa yang terjadi, terlebih korbannya adalah anak kecil, adalah sesuatu yang tidak bisa kita terima dengan akal sehat," ungkapnya.
Tantowi menilai oknum anggota TNI/Polisi yang melakukan kekerasan terhadap masyarakat karena minimnya kesadaran bina teritorial yang menjadi materi pendidikan mereka.
"Secara gamblang menurut undang-undang dan peraturan kita bisa menyimpulkan bahwa yang bersangkutan itu tidak mengerti mengenai bina teritorial," ucapnya.
Sebelumnya, oknum anggota TNI AL diduga memukuli T, bocah SD, di Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (10/1/2016).
T dituduh mencuri burung di Kompleks TNI di Jakarta Selatan.(yn)