JAKARTA, (TEROPOGSENAYAN) - Pengamat Kebijakan Publik, Amir Hamzah mengaku tak percaya terkait Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dikabarkan jadi target teroris.
Menurut Amir, isu tersebut hanya akal-akalan kelompok pendukung Ahok yang sengaja ingin bermain di air keruh atas situasi Ibu Kota yang mencekam pasca aksi teror Bom Sarinah pada Kamis (14/01/2016) lalu.
"Saya yakin itu (teror pada Ahok) tidak ada. Saya melihatnya, ini hanya upaya-upaya yang dilakukan pendukung Ahok demi membesarkan nama Ahok jelang Pilkada DKI 2017. Tujuannya, biar publik bersimpati," kata Amir kepada TeropongSenayan di Jakarta, Kamis (21/01/2016).
"Saya melihatnya tak ada korelasinya sama sekali antara Ahok dan aksi teroris, jadi ini hanya sensasi saja. Biar Ahok menjadi sorotan, sekarang ini desas-desus Pilkada 2017 kan sudah mulai," beber Amir.
Amir menambahkan, justru yang harus diwaspadai Ahok adalah mulutnya sendiri. Sebab, selama ini teror kepada Ahok itu kerap datang akibat 'ulah' mulutnya sendiri.
"Belum lagi kebiasaannya yang kerap melanggar undang-undang," katanya.
"Jadi, saran saya kepada para pendukung Ahok, silahkan perbaiki mulut Ahok, itu lebih realistis untuk dipikirkan, dari pada khawatir Ahok mati karena di bom," cetus Amir.
Amir menjelaskan, hal itu linier dengan pengakuan para pedagang kaki lima (PKL) yang mengaku lebih takut pada Satpol PP dari pada teroris.
"Yang perintah Satpol PP asal main gusur itu siapa? Kan Ahok!," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya, Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian mengungkapkan bahwa jaringan ISIS Indonesia menargetkan orang nomor satu di Pemda DKI sebagai salah satu incaran aksi mereka.
Hal itu berdasarkan pengakuan Andika, salah satu dari 12 terduga teroris yang berhasil ditangkap aparat kepolisian.
Andika adalah salah satu sel Bahrun Naim di Indonesia. Dia sudah ditangkap dan dari pemeriksaan terungkap jika mereka memiliki 4 kelompok target, salah satunya adalah Ahok. (lih)
