Opini
Oleh Ahmad Yanuana Samantho, S.IP, MA (Akademisi & Peneliti Sejarah, Filsafat, Budaya-Peradaban dan Agama-Agama) pada hari Selasa, 23 Feb 2016 - 16:18:13 WIB
Bagikan Berita ini :

Tatar Sunda (Sunda Land) Saampareun Jagat

68ahmadysumantho.jpg
Ahmad Yanuana Samantho, S.IP, MA (Akademisi & Peneliti Sejarah, Filsafat, Budaya-Peradaban dan Agama-Agama) (Sumber foto : Istimewa)

Pengantar

Era Globalisasi saat ini telah menggiring banyak bangsa dan kelompok warga dunia untuk menerima begitu saja nilai-nilai pandangan dunia dan budaya serta gaya hidup dari negara-bangsa pemenang Perang Dunia II (Barat: Amerika & Eropa) yang ditunjang oleh perkembangan sains dan teknologi.

Namun kemilau kemajuan material dan kesejahteraan ekonomi yang dijanjikan oleh peradaban moderen Barat, ternyata semakin terbukti rapuh dan mengabaikan kesejahteraan bersama lahir dan batin, serta melukai keadilan sosial. Gerakan massal protes sosial “Occupy Wall Street” dan “99% fight to 1 %”, yang saat ini semakin menggelora di seantero kota-kota besar di Amerika dan Eropa, serta revolusi di beberapa negera Timur Tengah dan Afrika, menjadi bukti kepalsuan dan kegagalan filsafat ideologi materialisme-kapitalisme-individualisme yang sekular dan antrophosentrik bahkan anti Tuhan YME dan anti tradisi agama-agama dan budaya lokal.

Krisis multi-dimensional (ipoleksosbudhankamnas) yang diakibatkan oleh filsafat Barat Moderenisme itu, akhirnya mulai menyadarkan minoritas cendikiawan dan tokoh Barat, untuk berpaling dan menoleh kepada warisan kearifan lokal Timur dan agama-agama Timur. Bahkan, sebagai suatu contoh, Prof.Dr, George Mc. Lean, seorang akademisi filsafat dari Chatolik Washington University USA, pada tahun 2009, pernah sengaja berusaha keras membawa rombongan para pemikir dari Barat, untuk bekerja sama dengan para ilmuwan dan sarjana filsafat-budaya di Indonesia (termasuk saya) mengali kearifan Timur Nusantara dengan menyelengarakan National Research Seminars di 10 Universitas di Pulau Jawa tentang “Philosophy Emerging from Culture”.

Sebagai salah satu unsur terbesar penyusun Budaya Nusantara, Sejarah & Budaya Sunda mendapat porsi perhatian yang penting dari para sarjana dan cendikiawan nasional dan dunia. Negeri Indonesia, pada dekade belakangan ini menjadi perhatian dunia, antara lain karena publikasi penelitian beberapa sarjana tingkat dunia semisal Prof.Dr. Arisyio Nunes Dos Santos yang mempublikasikan hasil penelitiannya selama 30 tahun dan menulis buku berjudul: Atlantis, The Lost Continent Finnally Found, The Definitive Location of Plato’s Lost Civilization, yang terbit tahun 2005, (terjemahan Indonesianya diterbitkan oleh Ufuk Jakarta tahun 2010, berjudul yang sama, dengan tambahan anak judul: “Indonesia ternyata Tempat Lahir Peradaban Dunia.”(bersambung)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Kode Sri Mulyani dan Risma saat Sidang MK

Oleh Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sri Mulyani (dan tiga menteri lainnya) dimintai keterangan oleh Mahkamah Konstitusi pada 5 April yang lalu. Keterangan yang disampaikan Sri Mulyani banyak yang tidak ...
Opini

Tersirat, Hotman Paris Akui Perpanjangan Bansos Presiden Joko Widodo Melanggar Hukum: Gibran Dapat Didiskualifikasi?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --1 April 2024, saya hadir di Mahkamah Konstitusi sebagai Ahli Ekonomi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum 2024. Saya menyampaikan pendapat Ahli, bahwa: ...