JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kontroversi seputar masalah prostitusi di ibukota masih meramaikan pemberitaan saat ini. Bahkan, terdapat anggapan bahwasanya prihal penggusuran Kalijodo hanya dijadikan ajang pencitraan belaka oleh seorang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), jelang Pilkada 2017 mendatang.
Terkait hal itu, Wakil Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Rifky Eki, menilai bahwa Kasus Kalijodo tidak lebih hanya sebagai Panggung Politik Pencitraan. Sebab Pemprov DKI terkesan belum siap baik dalam hal pendataan maupun relokasi warga Kalijodo.
"Masyarakat Kalijodo merasa ditakut-takuti. Seakan-akan wilayah tersebut ada kejahatan besar negara yang sangat menghawatirkan NKRI padahal itu semua bisa dilakukan dengan cara baik-baik dan profesional seperti bagaimana gubernur-gubernur sebelumnya melakukan penggusuran kasus BKT (Banjir Kanal Timur) dan wilayah prostitusi di Jakarta Utara yg kini menjadi Islamic Centre misalnya," kata pria yang akrab disapa Eky Pitung di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (24/2/2016).
Namun Eky tetap yakin, dengan ketegasan Ahok dan kepemimpinannya mampu untuk memberantas prostitusi yang bukan saja di Kalijodo tetapi tempat lainnya.
"Saya yakin dengan citranya yang tegas tanpa pandang bulu berantas prostitusi buat Kalijodo yang banyak premannya saja dihajar habis, apalagi Alexis, Mallioboro, Illegals, Paragon dan lain-lain yang notabene tidak ada preman-preman pasar disitu. Harusnya lebih berani dan lebih Galak," kata dia.
"Jika Ahok berani seperti itu baru saya menyatakan mendukung Ahok maju kembali di Plkada 2017," pungkas Eky Pitung.(lih)