JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Pro kontra proyek pembangunan kilang migas Blok Masela terus bergulir. Muaranya antara keinginan masyarakat Maluku yang ingin pembangunan kilang di darat (onshore) sedang Kementerian ESDM maunya di laut (offshore).

Kini beredar dokumen berlogo Inpex, perusahaan Jepang yang memenangi tender proyek pembangunan kilang blok Masela. Dokumen bertanggal 11 Desember 2015 itu menyebutkan adanya aliran dana sebesar 300 ribu dolar AS dari 1 juta dolar AS yang diduga diberikan kepada mantan pejabat di Indonesia.

Dokumen lainnya menunjukkan invoice pembayaran dana kepada sebuah perusahaan konsultan senilai sekitar Rp 1,5 Miliar. Perusahaan itu diduga dikelola seorang mantan komisioner sbuah lembaga negara.

Kepada Inpex, perusahaan itu merekomendasikan agar pembangunan kilang dilakukan di laut. Untuk itu dijalinlah komunikasi dengan pejabat di lingkungan Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Joko Widodo. Disebutkan pula, Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Rizal Ramli merupakan penghambat karena sikapnya yang mendukung masyarakat Maluku. (b)