Berita
Oleh Bara Ilyasa pada hari Selasa, 05 Apr 2016 - 10:12:03 WIB
Bagikan Berita ini :

Terbongkar, Interaksi LGBT Ternyata Dilakukan Lewat Media Sosial

53LGBT-socmed.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Istimewa)

TANJUNGPINANG (TEROPONGSENAYAN) - Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) Kepulauan Riau menyatakan interaksi yang dibangun orang-orang yang berperilaku menyimpang seperti lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di wilayah tersebut dilakukan melalui media sosial.

"Hasil pemantauan kami selama ini ternyata orang-orang yang memiliki perilaku seperti itu (LBGT) berkomunikasi melalui media sosial. Ini dilakukan karena perilaku mereka belum dapat diterima masyarakat," kata Pengelola Monitoring dan Evaluasi Komisi Penanggulangan Aids Provinsi Kepri Agus, di Tanjungpinang, Selasa (5/4/2016).

Ia menambahkan, sikap diskriminasi masyarakat terhadap orang-orang yang menyukai sesama jenis mendorong mereka untuk tetap berkomunikasi secara terbatas, namun intensif.

"Ada beberapa akun di media sosial terkait komunitas LGBT, sangat aktif dan terbuka," katanya.

Agus mengatakan jumlah orang-orang yang berperilaku menyimpang di Kepri sulit terdeteksi, karena berkembang secara tertutup. Orang-orang penyuka sesama jenis ini kebanyakan berusia remaja.

"Perilaku menyimpang, terutama gay yang kami pantau sudah menyebar sampai ke remaja," ujarnya.

Menurut dia, banyak faktor yang menyebabkan pria menyukai pria, seperti bawaan sejak lahir, faktor ekonomi, dan lingkungan. Seorang pria maupun wanita ada yang menikah dengan lawan jenisnya, namun tetapi menyukai sesama jenis. Ini disebut biseks, yang pernikahannya dengan lawan jenis kebanyakan sebagai identitas diri di tengah masyarakat.

Bahkan ada yang bekerja sebagai pegawai pemerintah. Ada juga yang bekerja di perusahaan swasta.

Gay di Kepri ada yang berperan sebagai pelacur. Mereka melayani pria lokal maupun wisatawan dari berbagai negara yang menyukai sesama jenis.

"Jumlah gay di Tanjungpinang sekitar 600 orang, Batam 800 orang dan Karimun 300 orang," katanya.

KPAP Kepri berupaya mengatasi permasalahan itu, namun untuk mengubah perilaku menyimpang menjadi normal itu sangat sulit dilakukan.

"Tindakan yang kami lakukan yakni mengubah perilaku dari berisiko menjadi aman, dan mendorong mereka melakukan pemeriksaan rutin ke dokter," katanya. (mnx/Ant)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...