Bisnis
Oleh bani saksono pada hari Rabu, 18 Mei 2016 - 05:41:53 WIB
Bagikan Berita ini :

Kemenkop Siapkan Program Bedah Koperasi

73Choirul_Djamhari_ban.jpg
Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Choirul Djamhari (Sumber foto : bani saksono/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kementerian Koperasi dan UKM akan meluncurkan program bedah koperasi saat peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) 12 Juli 2016 di Jambi. Pada tahap awal, program itu akan mengambil contoh di dua kota dan kabupaten yang sudah maju masih terbelakang, yaitu Kota Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabong Barat.

Program Bedah Koperasi itu, kata Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Choirul Djamhari, merupakan program pembangunan karakter (capacity building) kalangan koperasi. Bentuk dari capacity building itu berupa bedah pembangunan koperasi di satu wilayah provinsi.

Choirul mengatakan, program itu juga mengungkap tentang rahasia atau kiat jika satu koperasi ingin maju dan berkembang. Sebaliknya, program itu juga mengupas tuntas atau mengkaji mengapa koperasi tidak berkembang atau mundur.

“Jadi Program Capacity Building ini bertujuan untuk menjawab mengapa koperasi di satu wilayah maju dan mundur. Kalau mundur apa faktor-faktornya. Caranya mempelajari data primer dan sekunder,” tutur Choirul saat ditemui di ruang kerjanya awal pekan ini (16/5/2016).

Dia menyontohkan apa saja agenda capacity building di Jambi. Diajukanlah pertanyaan tentang laporan pembangunan koperasi kepada lembaga atau organisasi-organisasi terkait, seperti Dekopinda dan pemerintah daerahnya sendiri. Dari situ akan ketahuan koperasi di sana itu pada posisi maju atau mundur.

Choirul melanjutkan, langkah berikutnya adalah melakukan verifikasi data dari hasil laporan-laporan organisasi tadi bersama kalangan kalangan akademisi, komunitas bisnis, dan lainnya. Dengan begitu, pihaknya akan punya informasi yang konsolidatif.

Bedah koperasi juga mempehatikan adanya faktor internal dan eksternal, misalnya soal permodalan. Jika koperasi maju dari sis permodalan, akan dilihat bagaimana penyaluran kredit mikro yang ada atau KUR-nya di koperasi tersebut. Demikian juga dengan koperasi yang bergeak di bidang distribusi, produksi, juga berapa banyak koperasi pasarnya.

Aspek lain yang dibedah adalah soal sumber daya manusia (SDM). Menurut Choirul, program itu akan menelisik sampai ada tidaknya mata kuliah koperasi di Fakultas Ekonomi, ada tidak kurikulum tentang koperasi di tingkat SMP dan SMA.

“Lalu berapa banyak Dekopin dan Kadis mengadakan kegiatan pendidikan dan latihan tentang koperasi. Setelah semua itu dihimpun, baru dibuat lagi jadi laporan pendek yang akan diteruskan ke Menteri Koperasi dan UKM agar bisa ditembuskan ke gubernur,” ujarnya.

Dengan cara seperti itu, Kementerian Koperasi tidak hanya melakukan bimbingan teknis dan sosialisasi terhadap koperasi-koperasi dari hotel ke hotel tanpa melihat secara langsung kondisi koperasi yang sebenarnya.

“Jadi dengan agenda program ini, nanti pegawai Deputi Kelembagaan secara tidak sadar akan ngomong-ngomong tentang koperasi secara lebih kritis, jeli, dan sensitif,” kata Choirul lagi. Dari hasil bedah koperasi itu, kata dia, akan didokumenasikan dalam bentuk buku dan buku tersebut akan dijadikan sebagai goodyback saat diadakannya peringatan Harkopnas di Jambi nanti. (b)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement