BEIJING (TEROPONGSENAYAN) - Pemerintah Cina meradang dengan pernyataan para pemimpin kelompok G7 dalam isu Laut China Selatan.
Masalah tersebut melibatkan Beijing dalam sengketa wilayah dengan beberapa negara Asia tenggara, kata Kementerian Luar Negeri, Jumat (27/5/2016).
Juru bicara Kemenlu Hua Chunying mengungkapkan sikap pemerintah dalam jumpa pers rutin. Tindakan Cina yang semakin agresif di kawasan itu telah memicu keprihatinan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Asia.
"Pertemuan puncak G7 diselenggarakan atas dorongan Jepang soal Laut Cina Selatan dan ketegangan yang dibesar-besarkan dalam masalah ini tidak menguntungkan bagi stabilitas di Laut Cina Selatan dan tidak sejalan dengan posisi G7 sebagai landasan untuk mengatur perekonomian negara-negara berkembang," kata Hua.
"Cina sangat tidak puas dengan apa yang telah dilakukan Jepang dan G7."
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan, Rabu (25/5/2016), Jepang menyambut baik kemunculan Cina secara damai, dan mengulang penentangan Tokyo atas aksi-aksi untuk mencoba mengubah 'status quo' dengan paksa.
Cina mengatakan isu Laut Cina Selatan tidak ada kaitannya dengan G7 ataupun negara-negara anggotanya.
Cina bukan merupakan anggota G7 namun kemunculannya sebagai raksasa dunia telah menempatkannya sebagai pusat pembicaraan dalam pertemuan puncak lanjutan di Ise-Shima, Jepang tengah.
Para pemimpin G7 pada Kamis sepakat untuk mengirimkan pesan kuat terhadap klaim maritim di kawasan Pasifik barat.(yn)