Ragam
Oleh Atto Kuat pada hari Jumat, 24 Jun 2016 - 05:20:14 WIB
Bagikan Berita ini :

Hiu Paus Gorontalo Mulai Kekurangan Udang

88hiu.jpg
(Sumber foto : Istimewa)

GORONTALO (TEROPONGSENAYAN) - Nelayan di Desa Botubarani Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango, Kipon Pakaya mengaku mulai kekurangan udang untuk makanan hiu paus yang berada di obyek wisata baru tersebut.

"Belakangan ini pasokan limbah udang dari perusahaan tempat kami biasa membeli mulai kurang. Perusahaan yang mengolah udang ini katanya juga kekurangan pasokan dari nelayan dan petambak," ujarnya di Gorontalo, Kamis (23/6/2016).

Ia khawatir kurangnya pasokan udang, akan berdampak pada kemunculan kawanan hiu paus yang biasa diberi makan oleh pengunjung.

Nelayan setempat yang turut mengelola wisata tersebut, menjual limbah udang dari perusahaan dengan harga Rp10 ribu per kantong plastik hitam berukuran kecil.

Sedangkan karcis masuk ke wisata hiu paus sebesar Rp15 ribu per orang, sementara untuk turis mancanegara dan penyelam dikenakan tarif lebih mahal yakni Rp50 ribu hingga Rp100 ribu per orang.

Sebelumnya, peneliti hiu paus dari World Wildlife Fund (WWF), Cassandra Tania mengatakan, kondisi kawasan wisata hiu paus di Desa Botubarani memiliki kemiripan dengan yang berada di Oslob, Filipina.

"Kemiripan yang pertama adalah kontak pengunjung dengan hiu paus, interaksinya masih bebas sehingga berbahaya bagi kesehatan hiu. Kedua, hiu paus di Oslob juga luka-luka sama dengan di Botubarani akibat membludaknya pengunjung," katanya saat memaparkan data hasil penelitian dalam Lokakarya Hiu Paus di Gorontalo.

Hiu paus di dua lokasi itu juga sama-sama mengalami perubahan perilaku, yaitu muncul saat diberikan makanan.

"Tapi di Filipina diberi makan udang utuh, sedangkan di Botubarani hanya kepala dan kulit udang yang sudah pasti miskin nutrisi," tukasnya.

Kemiripan-kemiripan itu, lanjutnya, juga menimbulkan kekhawatiran mengenai keberlanjutan wisata hiu paus di Gorontalo.

"Perlakuan yang tidak benar kepada hiu paus di Filipina, akhirnya menimbulkan kampanye besar-besaran yang merekomendasikan pengunjung tidak lagi berwisata ke lokasi itu. Kami tidak ingin hal yang sama terjadi di Gorontalo," tandasnya.

Menurutnya hiu paus seharusnya tidak diberi makan, apalagi secara rutin setiap hari oleh para pengunjung seperti di Botubarani.

Alasannya hewan tersebut tidak akan mendapatkan nutrisi penuh dari makanan yang diberikan pengunjung, dibandingkan mencari makan secara alamiah. (icl)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Ragam Lainnya
Ragam

Film Buya Hamka Luar Biasa, Wajib Ditonton dan Perlu

Oleh Abdullah Al Faqir/Adang Suhardjo
pada hari Sabtu, 29 Apr 2023
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketika saya menerima undangan dari Chandra Tirta W saat itu saya sedang di Bandung, dan saya mempercepat kepulangam ke Jakarta dari rencana sebelumnya akan pulang hari ...
Ragam

Abdul Wachid Gelar Acara Bukber dan Santunan Bersama 1000 Anak-anak Yatim dan Piatu

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota DPR RI dari fraksi partai Gerindra, Abdul Wachid mengadakan acara buka bersama dan santunan bagi seribuan anak-anak Yatim dan Piatu di kediamannya. Rangkaian ...