Jakarta
Oleh Alfian Risfil Auton pada hari Selasa, 28 Jun 2016 - 18:55:40 WIB
Bagikan Berita ini :

Jokowi Dicatut, Ahok Semakin Liar dan Panik

22jokowi.jpg
Presiden Joko Widodo (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pernyataan kontroversial Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke dalam lingkaran pengembang reklamasi terus menuai polemik.

Ahok sebelumnya blak-blakan menuding keberhasilan Jokowi duduk di kursi RI-1 seperti saat ini berkat para pengembang.

"Saya kira itu tudingan sangat serius. Kesannya, Presiden selama ini juga diatur-atur pengembang dan selalu mengikuti kemauan pengembang," kata Amir kepada TeropongSenayan, Jakarta, Selasa (28/6/2016).

Karenanya Amir, menyarankan agar Jokowi tidak diam dan harus segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan.‎

"Membiarkan polemik ini terus bergulir, sama saja Jokowi mengakui itu (tudingan Ahok). Makanya, jangan kaget kalau nanti nyanyian Ahok akan makin liar," ungkapnya.

Ahok, kata Amir, sengaja melemparkan wacana itu melalui Youtube dengan maksud dan tujuan menyeret-nyeret Jokowi kedalam lingkarana kasus yang kini tengah membelit Ahok.‎

"Itu dilakukan Ahok karena dia mulai panik dan mencari perlindungan terakhir atas perbuatannya yang jelas-jelas melanggar hukum," ujar Amir.

"Jangan lupa juga, ini adalah bentuk penghinaan yang luar biasa kepada para pemilih Jokowi, karena ini juga berarti penghinaan kepada kedaulatan rakyat yang sudah memilih Jokowi jadi Presiden," bebernya.

Karenanya, Amir menyarankan, agar Jokowi segera bersikap dan melakukan langkah-langkah demi menghentikan lantunan lirik lagu yang akan dinyanyikan Ahok.

"Makanya jangan heran kalau dia (Ahok) kenapa selama ini begitu pasang badan dan ngotot bahwa reklamasi tetap lanjut. Meskipun jelas-jelas itu melanggar aturan," katanya.

Selain itu, Amir juga mengingatkan, agar Jokowi tidak risau dengan ancaman Ahok yang mau buka-bukaan soal kasus Transjakarta.

Sebab, kata dia, itu sama saja Ahok telah melecehkan instusi penegak hukum.‎

"Ini kan seakan-akan aparat penegak hukum tidak becus dalam menangani kasus Transjakarta. Padahal itu sudah sampai ke pengadilan. Kalau pun betul itu ancaman Ahok, saya kira penegak hukum harus memanggil Ahok dan menanyakannya langsung tentang masalah yang tersebunyi dibalik skandal pengadaan bus tahun 2012 di era Gubernur Jokowi," tandasnya. (icl)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Tujuh Indikator Pelemahan Ekonomi dan Tantangan Pertumbuhan.

Oleh Tim Teropong Senayan
pada hari Sabtu, 05 Apr 2025
Situasi perekonomian Indonesia saat ini menunjukkan berbagai tanda pelemahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Setidaknya terdapat tujuh indikator utama yang menggambarkan kondisi ini: 1. ...
Jakarta

Rupiah Terus Melemah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jakarta, 25 Maret 2025-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan signifikan. Hari ini, rupiah telah mencapai Rp16.549 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.639 di pasar ...