JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR, Senin (25/7/2016) malam, Dirut PLN Sofyan Basir menjelaskan apa yang menyebabkan dirinya berseteru dengan Menteri ESDM Sudirman Said.
Namun, Sofyan menolak. Dia menjelaskan isi ratas yang disampaikan Menteri ESDM sangat rahasia, tidak bisa diungkap dalam forum terbuka.
"Tidak mungkin saya sampaikan secara detail isi ratas tersebut. Intinya, sebagai pelaksana, kami menjalankan program sesuai kebijakan yang dicanangkan. Di luar bergaung berbagai kekhawatiran, tapi kami tetap bekerja sesuai kebijakan," ucapnya.
Wakil Ketua Komisi VII Mulyadi yang salah satu meminta Sofyan buka mulut tak puas mendengar jawaban itu. Ia ingin Sofyan memberi penjelasan gambang tentang persoalan yang sedang terjadi. Sebab, persoalan itu telah melahirkan kegaduhan di ruang publik dan mengganggu kinerja.
"Jawaban Pak Dirut belum lugas. Yang dipertanyakan, apa yang terjadi antara PLN dan ESDM. Apakah ada perbedaan persepsi antara ESDM dengan PLN. Kenapa PLN tak mengacu pada arahan ESDM," tegasnya.
Sofyan akhirnya mau bicara. Namun, dia ingin rapat dilangsungkan tertutup. Demi mendapat jawaban Sofyan, Komisi VII menyetujui rapat tertutup.
Sudirman Said sebelumnya melontarkan kritik keras kepada Sofyan. Dia menuding Sofyan sering tidak hadir dalam pembahasan terkait penentuan tarif listrik.
Selain itu, Sudirman meminta PLN sebagai pelaksana kegiatan tidak melawan kebijakan pemerintah terutama terkait investasi program 35 ribu megawatt.
Sofyan sendiri sudah membantah tuduhan Sudirman. Ia tegaskan pihaknya sebagai pelaksana megaproyek harus memastikan kelangsungan program berjalan efektif dan tepat waktu.
Sofyan juga mengaku jarang mendapat undangan untuk menghadiri rapat koordinasi dengan Menteri ESDM.(yn)