JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sri Mulyani Indrawati mengaku mendapat kehormatan besar menjabat kembali sebagai menteri keuangan. Selama menjalankan tugas hingga 2019, dia akan melakukan segala upaya untuk mendorong agenda pembangunan.
"Saya akan melakukan segala upaya untuk mendorong agenda pembangunan Indonesia, dengan tujuan penyediaan layanan yang lebih baik bagi warga miskin. Saya memastikan masyarakat bisa memperoleh manfaat dari ekonomi yang berkembang," kata Mulyani, di Jakarta, Rabu (27/7/2016).
Mulyani siap melanjutkan program pembangunan pemerintah untuk memberikan pelayanan yang lebih memadai bagi warga kurang mampu dan masyarakat secara keseluruhan.
Dia mengatakan kembali menjabat sebagai menteri keungan merupakan kehormatan besar. Sebab, bisa melayani pemerintahan saat ini. Ia juga mengucapkan terima kasih atas kesempatan berkarir selama enam tahun di Bank Dunia yang terus berkomitmen kepada pengentasan kemiskinan dan pembagian kesejahteraan.
Untuk itu, dia mengaku siap bekerja sama dengan Bank Dunia maupun lembaga multilateral lainnya untuk menjawab berbagai tantangan maupun persoalan dalam pembangunan.
"Meskipun lembaga multilateral dianggap kurang populis di berbagai dunia, namun keberadaannya tetap dibutuhkan. Saya tetap berkomitmen terhadap prinsip tersebut dan siap bekerja sama dengan mitra untuk mengatasi tantangan besar," katanya.
Mulyani kembali menjabat sebagai menteri keuangan, setelah sebelumnya mengemban tugas itu pada periode 2005-2010. Kini dia menggantikan Bambang Brodjonegoro. Wanita kelahiran Bandar Lampung, 26 Agustus 1962, ini mulai berkarir di pemerintahan sejak era Presiden Susilo Yudhoyono, yaitu menjadi menteri perencanaan pembangunan nasional/kepala Bappenas pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid I.
Lalu dia menggantikan Jusuf Anwar pada 2005, dan merangkap sebagai pelaksana tugas menteri koordinator bidang perekonomian setelah Boediono menjadi Gubernur Bank Indonesia pada 2008.
Mulyani kembali menjadi menteri keuangan pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, namun hanya beberapa bulan menjabat, karena mengundurkan diri pada Mei 2010 untuk mengisi posisi sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. (plt)