JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - PDI Perjuangan menilai pengelolaan ekonomi nasional terkesan mirip lotere karena tidak bersandar kepada hal-hal yang terukur. Penilaian ini menanggapi pemangkasan APBN 2016 sebesar Rp 133,8 triliun oleh pemerintah.
Pemangkasan super besar itu meliputi belanja Kementerian/Lembaga dan transfer ke daerah.
Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno mengatakan, pengelolaan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah terlalu imajinatif. Menurutnya, pengelolaan ekonomi harus bersandarkan hal-hal yang terukur.
"Mengelola ekonomi tidak boleh bersandar pada harapan tanpa dasar, fantasi atau menang lotere. Jangan mempertaruhkan APBN di atas asumsi yang tidak masuk akal. Nanti tidak kredibel. Pasar menilai kita sedang main main," tegasnya kepada TeropongSenayan, di Jakarta, Kamis (4/8/2016).
Hendarawan mengatakan, DPR sudah mengingatkan pemerintah tentang pemangkasan anggaran pada rapat-rapat saoal APBN.
"Ini koreksi terhadap optimisme berlebih menkeu sebelumnya (Bambang Brodjonegoro). Komisi XI sudah ingatkan saat rapat-rapat APBN-P 2016," ujar Hendrawan.
Menurut Ketua DPP PDI Perjuangan itu, APBN merupakan hal yang paling krusial. Adanya revisi kembali terhadap APBN 2016 akan dinilai oleh pasar bahwa pemerintah main-main. (plt)