Bisnis
Oleh Bani Saksono pada hari Jumat, 26 Agu 2016 - 13:43:38 WIB
Bagikan Berita ini :
Galeri Indonesia Layak Jadi Trading House

Masih Lemah, Diplomasi Pemasaran ke LN

60SMESCO-DISKUSI.jpg
Diskusi bertajuk ‘’Mengangkat Produk Lokal menjadi Unggulan Dunia (Sumber foto : bani saksono/TEROPONGSENAYAN)

JAKARTA [TEROPONGSENAYAN] – Banyak produk UKM kita yang berkualitas dan diterima di pasar luar negeri. Namun, akibat masih lemahnya diplomasi dan intelejen pemasaran kita, produk-produk kita belum banyak dikenal di luar negeri. Karena itu pemerintah dan kalangan dunia usaha diharapkan dapat bersinergi mengembangkan pemasaran di manca negara.

‘’Kita harus mempunyai strategi untuk menembus pasar luar negeri, misalnya dengan melakukan survei pasar di negara tujuan, juga mempelajari kultur dan trend yang sedang berkembang di sana, dan sudah tentu kita harus membuat produk yang sesuai dengan selera pasar,” kata Hanung Sandra, direktur Hanung Crafts.

Hanung mengaku sudah malang melintang di bisnis ekspor produk kerajinan dari Indonesia sejak 1998. Dia mengungkapkan, ada sejumlah langkah yang harus dilakukan jika ingin memasarkan produk lokal ke luar negeri. Di antaranya, mengikuti pameran lokal dan di luar negeri, wajib memiliki website. “Disarankan menjadi mitra binaan dari perusahaan besar atau BUMN yang ada,” tutur Hanung yang memiliki workshop di kawasan Godean, Yogyakarta.

Hanung yang lama tinggal di dekat Munchen, Jerman itu menjadi narasumber diskusi bertema ‘’Mengangkat Produk Lokal menjadi Unggulan Dunia” yang digagas TeropongSenayan di Galeri Indonesia Wow [GIW] di Smesco Tower, Jakarta, Kamis sore (25/8/2016). Hanung Crafts juga menjadi mitra Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) KUKM yang juga Galeri Indonesia Wow.

Lebih lanjut Hanung mengungkapkan kunci sukses agar produk kita mampu menembus pasar ekspor. Misalnya, kita harus konsisten dengan standar kualitas produk yang akan dikirim atau dipasarkan ke luar negeri. Kita juga harus mampu menjaga konsistensi pasokan produk, termasuk mengikuti jadwal pengiriman, jangan terlambat momennya. “Kita juga harus memahami aturan ekspor-impor dan prosedur teknis ekspor,” kata perempuan yang bersuamikan warga Jerman ini.

Sementara itu, dalam diskusi yang dipandu Pemimpin Redaksi TeropongSenayan Aris Eko Sedijono tersebut, juga menghadirkan narasumber Direktur Bisnis dan Pemasaran LLP-KUKM Kementerian Koperasi dan UKM Bagus Rachman.

Menanggapi Hanung, Bagus mengakui kita masih lemah di urusan diplomasi pemasaran di luar negeri. Karena itu, Bagus mengusulkan agar peran GIW atau LLP-KUKM diperkuat menjadi trading house bagi seluruh produk KUKM yang akan dipasarkan ke luar negeri. “Memang perlu penguatan kelembagaan dari LLP ini agar makin berperan membuka dan menembus seluas-luasnya pasar lua negeri,” kata Bagus.

Menurut dia, sudah saatnya urusan diplomasi promosi dan pemasaran dilakukan secara terpadu, tidak sendiri-sendiri. Misalnya, diplomasi ekonomi di Kementerian Luar Negeri. Pembiayaan ditangani Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB) maupun fasilitas kredit usaha rakyat (KUR). Pemasaran di LLP-KUKM. “Kita juga seharusnya mempunyai Badan Promosi dan Kreatif dan penguatan anggaran promosi produk ekspor,” kata dia. (b)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement