Berita
Oleh Atto Kuat pada hari Minggu, 28 Agu 2016 - 10:34:36 WIB
Bagikan Berita ini :

Warga Keturunan Cina Turut Berjuang dalam Kemerdekaan RI

1BENDERA.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Istimewa)

SEMARANG (TEROPONGSENAYAN) - Ramdan Effendi atau lebih dikenal dengan nama Anton Medan mengatakan sebenarnya masyarakat keturunan Tionghoa turut berperan dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

"Salah satunya, orang (keturunan) Cina yang rumahnya di Rengasdengklok, Jawa Barat menjadi tempat penyusunan naskah proklamasi. Namun, memang tidak banyak diekspos," katanya di Semarang, Sabtu (27/8/2016).

Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) itu saat diskusi "Nasionalisme Tionghoa Untuk Indonesia" yang diprakarsai Forum Wartawan Pemprov/DPRD Jawa Tengah (FWPJT).

Mantan penjahat kelas kakap yang kini telah insyaf itu menjelaskan masyarakat keturunan Tionghoa memang ditekan semasa pemerintahan Presiden Soeharto, termasuk dalam penamaan yang harus bernuansa lokal.

Ia juga tidak sepakat dengan penyebutan kalangan minoritas dan mayoritas yang justru kerap menimbulkan diskriminasi, sebab semua warga negara Indonesia (WNI) sama kedudukan, hak, dan kewajibannya.

Dalam diskusi itu, pria kelahiran Tebing Tinggi, Sumatera Utara, 10 Oktober 1957 itu juga menceritakan sejarah masa lalunya yang "hitam" sampai kemudian memutuskan bertobat dan memeluk agama Islam.

"Saya dilahirkan dari keluarga yang beragama Buddha, kemudian sempat masuk Kristen sebelum memutuskan (memeluk) Islam. Bagi saya, agama itu bukan pelengkap hidup, namun pedoman hidup," katanya.

Pemilik Marimas Group Haryanto Halim yang juga pembicara membenarkan banyak tokoh keturunan Tionghoa yang berperan dalam perjuangan kemerdekaan, namun selama ini tidak banyak diketahui dalam sejarah.

"Banyak Tionghoa yang kiprahnya besar dan memberikan yang terbaik untuk bangsa Indonesia. Bagaimana mereka mencintai bangsanya," katanya, seraya menjelaskan peristiwa bersejarah di Rengasdengkok.

Hadir pula dalam diskusi itu, Presiden Komisaris Dafam Group Soleh Dahlan, "founder" batikmal.com Ariyani Matius Maun, aktivis perempuan dan anak Dewi Susilo Budiharjo, dan diaspora Indonesia Lian Guow.

Mereka sama-sama menyepakati bahwa nasionalisme masyarakat keturunan Tionghoa sudah tidak perlu diragukan lagi dengan kiprah dan peranan dalam membangun Indonesia yang lebih baik ke depan.

"Saya tidak pernah merasa sebagai Tionghoa atau Cina. Namun, bagaimana (bisa membuat) produk Indonesia menjadi raja di negeri sendiri, dan setelah itu menjadi raja di dunia," kata Ariyani. (icl/Antara)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Ali Wongso: SOKSI Dukung Penuh Jokowi dan Gibran Berada di Partai Golkar

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 25 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketum SOKSI ,Ir. Ali Wongso Sinaga mendukung penuh Pak Jokowi dan Pak Gibran berada di Partai Golkar. Hal ini sebagaimana pernyataan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto ...
Berita

Bamsoet Apresiasi KPU dan Dukung Penetapan Prabowo - Gibran Sebagai Presiden dan Wapres RI

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi kerja keras komisi Pemilihan Umum (KPU) serta mendukung penetapan Komisi Pemilihan ...