Bisnis
Oleh M Anwar pada hari Minggu, 25 Sep 2016 - 07:53:17 WIB
Bagikan Berita ini :

Pariwisata Diperkirakan Jadi Penghasil Devisi Terbesar RI di 2019

11pariwisata-indonesia-620x400.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Istimewa)

PALU (TEROPONGSENAYAN) - Tahun 2019 mendatang, sektor pariwisata akan menjadi penghasil devisa terbesar di Indonesia.

"Di tahun 2019, sektor pariwisata diprediksikan menjadi penghasil devisa terbesar di negara ini," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Arif Yahya saat pembukaan Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN) di Kota Palu, Sabtu (24/9/2016) malam.

Menurut Arief, target itu bukan tanpa alasan, karena saat ini semua mengetahui bahwa harga di sektor sumber daya alam seperti minyak, gas, batu bara, sawit, semuanya mengalami penurunan.

"Sehingga sektor pariwisata bisa menjadi sumber penerimaan devisa terbesar," ujarnya.

Di hadapan ribuan pengunjung FPPN, Arief menegaskan bahwa pariwisata selain dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan devisa, juga merupakan sektor penyerap tenaga kerja yang paling mutakhir.

"Sektor pariwisata merupakan penghasil devisa termurah dan termudah," ungkapnya.

Menurut dia, ada tiga hal penghasil devisa negara yakni perdagangan, penanaman modal dan pariwisata.

"Kalau untuk perdagangan dan penanaman modal, kita tidak bisa mengalahkan Hongkong dan Singapura. Tetapi Singapura tidak akan bisa mengalahkan kita di dalam bidang pariwisata," ujarnya.

Arief mengatakan, jika pemerintah Kota Palu atau Sulawesi Tengah ingin bersaing, maka hal yang harus diutamakan adalah sektor pariwisata, karena ketika pariwisata di suatu daerah maju, maka perdagangan dan penanaman modalnya juga akan maju.

"Karena saya percaya di sini, semua jajaran pemerintahannya bagus dan berkomitmen untuk membangun. Saya berharap, Palu akan kita proyeksikan menjadi destinasi utama wisata di Indoensia," katanya.

Ia mencontohkan, jika ada satu juta wisatawan mancanegara yang datang ke Palu, artinya ada pendapatan daerah sekitar USD 1,2 miliar atau sekitar Rp 15 triliun uang yang beredar di masyarakat.

"Kalau sekarang masih di bawah 100 ribu, kita usahakan tahap pertama sekitar 100 ribu atau sekitar 1 juta US dolar atau sekitar Rp 1,3 triliun," harap dia.(yn/ant)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement