JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi VII DPR RI Aryo Djojohadikusumo menyesalkan keputusan Badan Anggaran yang menolak subsidi Energi Baru Terbarukan (EBT).
Program EBT tertuang dalam RAPBN 2017 dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1,1 triliun.
"Saya kecewa subsidi EBT ditolak Banggar," tandas Aryo di Kompleks Parlemen Jakarta akhir pekan ini.
Selain itu, lanjut dia, dirinya juga prihatin dengan sikap pemerintah yang terlihat kurang serius terkait hal ini.
"Saya juga kecewa sama pemerintah dimana kurang mendesak ke arah EBT. Kenapa bicara cost recovery melulu. Saya kecewa dengan asumsi dasar RAPBN 2017," tegas dia.
Usulan subisidi energi terbarukan awalnya dialokasikan untuk membayar selisih biaya pokok produksi PT PLN dengan tarif tenaga listrik dari pembangkit energi terbarukan.(yn)
