TIMIKA (TEROPONGSENAYAN) - Penyanyi asal Papua, Edo Kondologit mengaku bersyukur punya presiden seperti Joko Widodo (Jokowi), seorang figur yang dinilainya sangat merakyat.
Edo mengatakan, selama dua tahun menjabat, Presiden Jokowi telah melakukan banyak perubahan. Tidak hanya memerintah dari Jakarta, tapi rela datang menemui rakyat secara langsung terutama di daerah-daerah perbatasan, yang selama puluhan tahun tak pernah dikunjungi presiden.
"Hari ini hampir seluruh rakyat Indonesia merasa mempunyai seorang presiden. Rakyat yang tinggal di daerah-daerah perbatasan, terluar dan terpencil tidak hanya melihat sosok presiden melalui televisi tapi sang presiden itu datang menemui dan menyapa mereka. Presiden Jokowi sudah ke Aceh, Papua, Pulau Rote, Siau Kabupaten Sangihe dan tempat-tempat terluar lainnya. Ini wujud bahwa Presiden Jokowi adalah presiden rakyat," kata Edo di Timika, Minggu (23/10/2016).
Terlepas dari berbagai kekurangan yang masih perlu diperbaiki dalam berbagai bidang, Edo mengajak seluruh anak bangsa mendukung kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla hingga 2019.
"Kita bersyukur karena hari ini kita memiliki presiden orang baik dan benar. Indonesia tidak membutuhkan pemimpin yang terlalu pintar tapi ujung-ujungnya dengan kepintaran itu malah membohongi rakyat," tutur Edo yang ikut menjadi tim sukses Jokowi saat Pilgub DKI Jakarta pada 2012 dan Pilpres pada 2014.
Edo juga mengecam sejumlah pihak yang menilai negatif kunjungan Presiden Jokowi ke Papua belum lama ini.
"Ada teman-teman yang mengatakan kunjungan Presiden Jokowi ke Papua sama sekali sia-sia. Saya marah. Bagi saya, itu pernyataan paling tidak benar dan mata hati mereka sudah tidak melihat," tegasnya.
Sekian puluh tahun, katanya, rakyat Papua di wilayah pegunungan harus membeli bahan bakar bensin dengan harga yang sangat mahal hingga ratusan ribu per liter.
"Dari dulu tidak ada satupun presiden yang melihat hal ini. Kami orang Papua menerima kondisi itu sebagai sebuah keniscayaan. Tapi sekarang Presiden Jokowi membuat semuanya menjadi mungkin. Beliau memerintahkan Pertamina untuk hadir di pedalaman Papua sehingga rakyat Papua bisa menikmati bensin dengan harga Rp 6.000 per liter," ujarnya.(yn/ant)