JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota DPD asal DKI Jakarta, Fahira Idris meminta semua pihak untuk tetap fokus mengawasi proses hukum dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Sebab, pernyataan Presiden Joko Widodo soal demo 4 November di depan Istana Negara ditunggangi aktor politik, adalah bagian untuk memecah fokus kasus dugaan penistaan agama.
"Soal aktor intelektual kalo memang ada diusut dan segera ditangkap. Jangan membuat polemik dan kegaduhan baru karena membuat fokus rakyat terpecah untuk mengawasi pengusutan dugaan penistaan agama ini," kata Fahira kepada TeropongSenayan, Jakarta, Minggu (6/11/2016).
Sementara itu, Fahira menilai, Jokowi kurang punya sensitifitas terhadap para demonstran Aksi Bela Islam II yang jumlahnya mencapai jutaan, dengan pergi ke Tangerang bersama Menteri BUMN Rini Soemarno, tepatnya ke situs proyek kereta Bandara Soekarno-Hatta di Tanah Tinggi, Batu Ceper, Tangerang.
"Saya sangat sayangkan. Ini aksi bukan seratus dua ratusan orang, tetapi sudah hampir jutaan. Harusnya presiden punya sensitifitas. Andai Presiden meringankan hati dan langkahnya menemui para ulama, mungkin kericuhan seperti ini tidak terjadi," pungkasnya. (icl)