Jakarta
Oleh Alfian Risfil Auton pada hari Selasa, 15 Nov 2016 - 18:32:02 WIB
Bagikan Berita ini :

Ahok Sering Ditolak Rakyat Jakarta, KPUD DKI: Jangan Cari Kambing Hitam

99sumarno.jpg
Sumarno (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua KPU DKI Sumarno tak mau dikambing hitamkan terkait‎ gelombang penolakan warga terhadap kampanye pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.‎

Sumarno menyebut, tim kampanye Ahok-Djarot harus berkaca kenapa ditolak warga saat blusukan kampanye ke sejumah titik wilayah Ibu Kota.

Semestinya, kata Sumarno, mereka siapkan tim advance untuk meninjau lokasi kampanye terlebih dahulu sebelum memutuskan turun ke masyarakat.

"Apakah, akan ada penolakan atau tidak dicek dulu. Tim Ahok-Djarot harus pandai buat pemetaan. Apakah warga menolak atau tidak. Jangan, mencari kambing hitam salahkan penyelenggara pemilu," kata Sumarno, Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Sebab, kata dia, masalah penolakan tidak terjadi terhadap dua pasangan lain, yaitu Anies-Sandi dan Agus-Sylvi.

Menurut Sumarno, jika tim pasangan nomor urut dua menuding KPU dan Bawaslu kurang sosialisasi, seharusnya semua cagub dan cawagub ditolak. Tapi, terbukti penolakan dilakukan masyarakat hanya kepada satu pasangan.

"Jadi, perbaiki tim dan kulo nuwun ke RT/RW. Kalau ditolak, pindah ke tempat lain. Kan simple. Jangan, cari-cari orang untuk disalahkan," tegas Sumarno.‎

Sebelumnya,‎ tim kampanye pasangan Ahok-Djarot geram terhadap maraknya penolakan warga saat kampanye.

Juru bicara tim sukses (Timses) pasangan Ahok-Djarot, Bestari Barus menuding, KPU DKI gagal menjalankan fungsinya selaku penyelanggara pemilu.

Padahal, kata dia, KPU DKI memiliki alokasi anggaran besar yang harus dimanfaatkan dengan baik.

"Seharusnya penolakan tidak terjadi. Andai saja KPU kerjanya benar melakukan sosialisasi dengan baik," kata Bestari di Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Semestinya, kata Bestari, anggaran hibah sebesar Rp 478 miliar dapat dimanfaatkan sosialisasi secara massif ke masyarakat. Jangan sampai partisipasi pemilih di Jakarta rendah akibat tidak maksimalnya kerja KPU dan Badan pengawas pemilu (Bawaslu) DKI.

"Ada potensi cacat demokrasi di DKI ini. Sebab, KPU dan Bawaslu tak maksimal," tegas Bestari.

Bahkan, menurut Ketua Badan pemenangan pemilu (Bawaslu) DKI itu, sampai saat ini kinerja KPU DKI dilihat hanya seremonial belaka.

Misalnya, pendaftaran cagub-cawagub, penetapan pasangan, dan penetapan nomor urut.

"Kalau hanya itu, berikan saja ke Event Organizer (EO). Makanya, KPU DKI harus perbaiki kinerjanya," tandas dia.‎ (icl)

tag: #ahokdjarot  #pilkada-jakarta-2017  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...