BOGOR(TEROPONGSENAYAN) - Pelaksana tugas (Plt)Gubernur DKI Sumarsono mengatakan,nasib megaproyek reklamasi di Teluk Jakarta sulit dihentikan. Hal tersebut merujuk pada besarnya investasi yang sudah digelontorkan.
"Logika saya, kalau dilihat dari proyek pulau yang ada, investasi yang sudah dikeluarkan pasti besar. Makanya, saya kira sulit kalau dibatalkan," kata Sumarsono saat ditanya nasib proyek reklamasi di Bogor, Sabtu (17/12/2016).
Meski begitu, Soni mengaku tidak bisa berbuat banyak, lantaran posisinya yang hanya sebagai Plt Gubernur dan akan berakhir sampai gelaran Pilkada DKI 2017 rampung.
Hanya saja, kata pria yang akrab disapa Soni itu menitipkan pesan kepada gubernur DKI kedepan agar menjadikan pulau reklamasi tidak dimonopoli oleh etnis tertentu.
"Jadi, kalau (proyek) lanjut, saya memimpikan penghuninya memperhatikan keseimbangan. Penghuni pulau reklamasi harus menggambarkan Kebhinakaan dan dapat menampung semua etnis di Tanah Air. Mulai dari orang Betawi, Jawa, Sunda, Batak dan seterusnya. Intinya, di pulau itu nanti bisa menjadi contoh Ke-Bhineka Tunggal Ika-an yang indah," katanya.
Selain itu, Soni juga berharap agar di pulau tersebut nantinya juga dapat dinikmati oleh semua kelas masyarakat, tanpa terkecuali.
"Si kaya dan si miskin juga harus diakomodir, jangan sampai pulau itu hanya dinikmati oleh orang-orang kaya atau China saja, sehingga tidak ada kecemburuan sosial ditengah-tengah masyarakat," tegas Soni.
Soni menambahkan, bagi pelaksana teknis proyek, agar mengerjakan proyek reklamasi dengan memperhatikan lingkungan demi menyelamatkan nasib keberlangsungan nelayan dan anak cucu masyarakat di Pantai Utara Jakarta.
"Kami minta pihak-pihak terkait yang mengurusi permasalahan reklamasi di Teluk Jakarta agar teliti betul dalam hal aturan dan Amdal," katanya.
"Setidaknya, itulah mimpi saya. Sebagai Plt yang sebentar lagi pasti akan digantikan oleh Gubernur DKI definitif," pungkas Soni.(yn)