JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Menutup akhir tahun 2016, Fraksi PPP menyoroti soal pemberantasan terorime dan meningkatnya radikalisme.
PPP menyayangkan tindakan aparat kepolisian yang melakukan penangkapan terduga terorisme dengan cara menembak mati.
Salah satu kasus yang menonjol, adalah terbunuhnya Siyono pada Maret 2016. Pada perkembangan berikutnya, FPPP juga melihat beberapa terduga teroris telah ditembak mati. Kasus terakhir bulan Desember 2016 adalah upaya paksa penembakan di waduk Jatiluhur.
"Tewasnya mereka patut disayangkan karena akan menyulitkan aparat untuk menggali informasi lebih dalam mengenal jaringan mereka," ucap Ketua Fraksi PPP Reni Marlinawati di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/12/2016).
Reni meminta aparat hukum dan keamanan agar dalam pemberantasan terorime bekerja secara maksimal untuk mengajukan para terduga kasus terorime kepada proses peradilan.
"Ada upaya paksa yang berlebihan dapat menimbulkan rasa dendam dan memelihara spiral kebencian. Kondisi ini dapat menumbuhsuburkan radikalisme, terutama di kalangan generasi muda," lanjutnya.
Karena itu, terang Reni, PPP berkeyakinan penegak supremasi hukum yang konsisten akan dapat meredam benih-benih radikalisme.(yn)