JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sebanyak 5.038 jabatan di lingkungan pemerintah provinsi DKI Jakarta hari ini dikukuhkan pelaksana tugas Gubernur DKI Sumarsono.
Dari ribuan jabatan tersebut, ada beberapa pejabat yang sebelumnya distafkan Gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kini diangkat kembali.
Ahok kini nonaktif karena maju pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI.
Sumarsono mengaku, ada satu sampai dua pejabat eselon IV yang pernah distafkan Ahok hari ini dipromosikan. Namun, pria yang akrab disapa Soni itu tidak menyebut nama pejabat tersebut.
Menurutnya, seorang pejabat meski pernah distafkan tentunya memiliki nilai rata-rata. Sehingga terbuka kemungkinan si pejabat tersebut untuk naik lagi.
"Kalau sudah distafkan artinya dia punya nilai rata-rata. Bisa dinaikkan lagi. Tapi hari ada satu sampai dua Eselon 4, kemudian ada kesalahan dikit distafkan," kata Soni di silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2017).
Soni mengatakan, pejabat yang pernah distafkan tersebut ternyata dinilai memang memiliki kemampuan sehingga kemudian diangkat lagi.
"Kemudian orangnya pintar kita butuhkan tapi secara umum kita memaksimumkan yang sudah menjabat," papar Soni.
"PNS itu ada talent school, jadi nggak dilihat pinternya saja, attitude, integritas, sikap perilaku. Pintar hanya salah satu dari 10 aspek yang dinilai dari seorang PNS," tambah Soni.
Soni menyebutkan, hari ini ada 94 pejabat eselon II, 398 pejabat eselon 3 dan 4.049 pejabat eselon 4 yang dikukuhkan. Dia menghilangkan 952 jabatan atau 15,87 persen dari posisi yang saat ini ada.
Dengan menghilangkan 952 jabatan, satuan kerja perangkat daerah di Pemrov DKI akan lebih ramping. Soni berharap dengan perampingan ini kinerja SKPD akan lebih gesit.(yn)