JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) Arief Prasetyo Adi membantah kabar yang menyebutkan dirinya berpihak kepada Cagub DKI petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
FSTJ merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI sebagai pengelola tunggal Pasar Induk Beras. Arief dituding berpihak ke Ahok lantaran mengadakan program pasar murah yang dijalankan Food Station di 70 lokasi.
Dia menegaskan, pihaknya netral dan tidak berpihak pada pasangan calon manapun dalam gelaran Pilkada DKI 2017.
"Ini negara, kita kerja benar-benar untuk masyarakat Jakarta, kok dibilangnya untuk Pertahana?," kata Arief saat dikonfirmasi TeropongSenayan, Jakarta, Jumat (6/1/2017).
Arief mengatakan, program Operasi Pasar (OP) di 70 kelurahan Ibu Kota, sama sekali tidak bermuatan politis. Tetapi murni ditujukan untuk menjaga inflasi Jakarta dari volatile food.
"Jadi, Siapapun gubernurnya OP akan jalan terus. Food Station akan terus bekerja keras menjaga ketahanan pangan Jakarta demi membantu warga Jakarta mendapatkan sembako murah. Dan ini memang tugas saya. Alhamdulillah sampai hari ini relatif stabil," ujarnya.
Karenanya, Arief pun meminta agar program OP tersebut tidak didramatisir sehingga menimbulkan kegaduhan-kegaduhan yang tidak perlu.
Sebelumnya, Sekretaris Komisi A DPRD Syarif menyebut, aksi OP yang gencar dilakukan salah satu BUMD itu rentan dipolitisir dan menguntungkan salah satu paslon.
Menurut Syarif, program yang baru digencarkan beberapa hari terakhir itu rawan mengundang tudingan banyak pihak sebagai kampanye terselubung untuk salah satu Cagub tertentu.
Sebab, kata dia, hal tersebut tidak pernah terjadi sebelum masuk masa-masa kampanye Pilkada DKI 2017.
"Tapi nanti kita pelajari dulu, apakah betul itu (OP) bermuatan politis (dukungan) atau tidak," ujar Syarif.
Hal ini, lanjut Syarif, demi menghindari tudingan miring bahwa jajaran BUMD di DKI tidak netral dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2017.
Anggota Fraksi Gerindra ini juga mengingatkan, tidak netralnya BUMD termasuk melanggar peraturan pemilu daerah.
"Jika terbukti ada penyimpangan, ya harus ada tindakan dong," kata dia.
Diketahui, PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) beberapa hari terakhir selalu menggelar operasi pasar (OP).
Tak ayal, Pihak PT FSTJ dan jajarannya pun disebut-sebut sengaja menjadikan BUMD sebagai tunggangan politis demi kepentingan pribadi dan kelompok.(yn)