JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi [Kemendes-PDTT] berjanji akan melibatkan koperasi unuk menunjang keberadaan Badan Usaha Milik Desa [BUMDes]. Kalaupun belum ada koperasi di suatu desa, bahkan Kementerian tersebut akan mendirikan koperasi.

‘’Meski nantinya tidak berbentuk koperasi, namun BUMDes akan mendukung koperasi desa yang sudah ada (existing), bahkan siap mendirikan koperasi jika di desa tersebut belum terbentuk koperasi,’’ kata Mendes-PDTT Eko Putro Sandjojo di Jakarta, Senin [16/1/2017].

Eko menjelaskan, nantinya sinergi antara BUMDes dengan koperasi akan terus berjalan. Misalnya, di suatu desa yang sudah maju dengan sejumlah unit usaha, maka perlu disinergikan dengan koperasi yang sudah ada.

BUMDes bisa memiliki unit usaha yang bekerjasama dengan koperasi. “Jadi misal nanti kalau desa sudah terintegrasi ada kebutuhan angkutan, lalu ada koperasi angkutan, sehingga sinergi koperasi dengan BUMDes,” katanya.

Sebelumnya, Kemendes-PDTT merencanakan tidak akan membentuk BUMDes dalam bentuk koperasi. BUMDes nantinya dikelola dalam bentuk holding. Jadi memerlukan sumber daya manusia yang memadai.

Nantinya sebanyak 75.000 BUMDes akan dikelola oleh masyarakat desa yang keuntungannya untuk membangun desa. Sementara itu, koperasi merupakan unit usaha yang dimiliki anggota, tetapi pembagian hasilnya hanya untuk kesejahteraan anggota.

Eko menyontohkan, BUMNDes yang berhasil yaitu BUMDes desa Ponggok, Kec Polanharjo Kab Klaten. Bahkan, lembaga bisnis itu sudah berhasil mengembangkan wisata air umbul Ponggok. Umbul Ponggok adalah obyek wisata air berupa sumber mata air alami yang sangat jernih dengan dihiasai bebatuan karang serta ikan hias di dalamnya. Tempat yang memiliki view sangat keren ini sangat cocok untuk kita senorkling, berenang, serta diving.

Unit usaha Wisata Air Umbul Ponggok itu kini dikelola oleh koperasi. “Nah di sana, pengelolaan unit-unitnya dilakukan oleh koperasi, bahkan sudah didirikan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) disana,” katanya. [b]