JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Belakangan ini kondisi sosial masyarakat sempat memanas. Seperti yang terjadi di Bandung beberapa waktu lalu, dimana terjadi bentrokan antara Ormas Front Pembela Islam (FPI) dengan LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI).
Perbedaan pandangan seharusnya bisa didialogkan tanpa harus disertai dengan unsur kekerasan. Keadaan seperti itu mengundang keprihatinan dari berbagai kalangan.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Hanura Sarifuddin Sudding memberikan penilaian atas ketegangan yang terjadi akhir-akhir ini.
Dia mengingatkan, perbedaan persepsi dari masing-masing pihak harus dijadikan kekuatan untuk membesarkan bangsa Indonesia.
Berikut ulasan Sudding, yang juga anggota Komisi III DPR kepada TeropongSenayan di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/1/2017).
Bagaimana bapak melihat keadaan Indonesia, dengan adanya bentrok ormas?
Fenomena ini sangat mengkhawatirkan kita ya, karena sikap-sikap intoleran terhadap sesama anak bangsa. Kita ditakdirkan sangat plural banyak ras, suku, agama dan lainnya. Itu merupakan kekuatan, saya kira juga semua golongan dan anak bangsa mengambil peran untuk kemerdekaan kita.
Jangan lalu kemudian, yang kita bangun kebhinekaan yang kita pupuk sejak kemerdekaan bisa tercabik-cabik karena adanya kepentingan golongan tertentu.
Apakah perlu adanya rekonsiliasi nasional atau komitmen agar tidak terjadi perpecahan?
Saya kira, kita bangun kembali membangun komitmen kebangsaan kita. Komitmen kebangsaan kita menghargai satu sama lain sebagai anak bangsa dan kita tidak boleh mengedepankan dominasi kita, memaksakan kehendak kita ke orang lain.
Saya kira itu merupakan nilai-nilai Pancasila yang kita anut sebagai ideolgi bangsa kita. Jangan sampai bangsa Indonesia yang bangsa besar lalu kemudian terpecah belah karena kepentingan golongan tertentu.
Bagaimana kedepannya agar komitmen tersebut bisa terbangun?
Saya kira harus ada pemahaman yang sama tentang NKRI yang anak-anak bangsa ini, dan pemerintah harus mengambil peran dalam konteks bagaimana mengajak elemen-elemen bangsa ini duduk bersama membicarakan bangsa ini kedepan. Kepentingan-kepentingan sesaat harus dikesampingkan.(yn)