JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi VII DPR Hary Poernomo menilai, pengangkatan Ahmad Bambang sebagai wakil direktur utama (Wadirut) PT Pertamina tidak perlu dipersoalkan.
"Pengangkatan wadirut itu ya sah saja kalau pimpinan tertinggi itu biasa. Bukan kekeliruan, walaupun itu membawa konsekuensi, ya mungkin ada tambah biaya karena fasilitas, gaji dan lain-lain nambah," ujar politisi Gerindra ini di kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (31/1/2017).
"Konsekuensi kedua ya harus diatur tugas kewenangannya, jangan sampai adanya wadirut membuat organisasi menjadi tidak harmonis. Nah sekarang kan yang muncul dipublik itu kan disinyalir ada ketidakharmonisan. Itu disayangkan," tambah dia.
Namun, saat ditanya apakah jabatan Wadirut itu sebagai upaya untuk menyaingi Dirut Pertamina saat ini, Harry pun tidak menepisnya.
"Ah itu kan persaingan intern biasa. Ibaratnya kita dalam satu tim sepakbola itu kan biasa. Demokrasi kan juga persaingan secara sehat, tapi dalam satu organisasi dimana orang itu menuntut meniti karir kan harus ada persaingan. Nah persaingannya harusnya dengan kinerja bukan dengan cara-cara yang tidak sehat. Ibaratnya kita kalah Pilkada, pilpres kalah mau ngadu lagi. Sah saja," ujar dia.
Terkait tidak adanya jabatan Wadirut dalam aturan, menurut dia, hal itu bisa diubah.
"Kan bisa diubah aturan itu. AD/ART bisa diubah. Kalau pemegang saham merasa butuh ya bisa saja. Itu kan penilaian sendiri. Mengambil keputusan sendiri sah saja. Organisasi kan enggak harus permanen bisa berkembang dinamis sesuai kebutuhan. Biasa," ungkap Harry.(yn)