Berita
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Sabtu, 04 Feb 2017 - 21:04:30 WIB
Bagikan Berita ini :

Biar tak Produksi Kegaduhan Lain, Ahok Harus Dihentikan

88ahokIII.jpg
Basuki Tjahaja Purnama terdakwa penista agama (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pimpinan Rumah Amanah Rakyat (RAR) Ferdinand Hutahaean mengatakan, kondisi politik bangsa semakin hari semakin tidak menentu dan semakin tidak jelas arah bangsa ini hendak menuju kemana.

"Paling konyol, akibat ulah satu orang yang tidak jelas nasionalisme dan kecintaannya kepada bangsa Indonesia, republik ini nyaris terpecah belah dan nyaris gaduh setiap hari. Akankah bangsa ini harus merelakan hidupnya dipimpin oleh seorang pemecah belah persatuan?," tandas dia di Jakarta, Sabtu (04/02/2017).

Seperti diketahui, kata dia, peristiwa yang baru saja berlangsung, terjadi dihadapan pengadilan yang mulia, persidangan yang dilaksanakan dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, seorang ulama besar, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Rais Aam Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) guru dari banyak ulama, hadir sebagai saksi dipengadilan, namun harus tragis karena diperlakukan seperti terdakwa.

"Bahkan ironisnya, justru seorang terdakwa dan pengacaranya yang bernafsu membebaskan terdakwa penodaan agama, harus memperlakukan KH Ma'ruf Amin secara tidak patut," ujar dia.

Menurutnya, Ahok dan pengacaranya lupa diri sedang berhadapan dengan siapa, atau memang sudah karakter aslinya tidak memiliki rasa hormat kepada yang lain.

"Tiba-tiba negeri yang masih gaduh atas kelemahan kepemimpinan nasional dan gaduh atas penodaan agama oleh terdakwa Ahok dan gaduh atas ekonomi yang terus terpuruk harus gaduh lagi oleh ulah sang terdakwa dan pengacarnya," tandas dia.

Bahkan, kata dia, tidak tanggung-tanggung kegaduhan baru ini menyeret nama Presiden RI Ke 6 Soesilo Bambang Yudhoyono karena disebut-sebut menelepon KH Ma'ruf Amin agar memgeluarkan fatwa penistaan agama. Hal ini sudah dibantah oleh KH Ma'ruf Amin dan SBY.

"Artinya Ahok dan pengacaranya patut diduga menebar fitnah dan menggunakan kebohongan untuk membebaskan terdakwa dari vonis hukuman penjara yang menanti Ahok," ujar dia.

Disarankannya, kegaduhan bangsa ini sudah harus diakhiri segera. Bangsa ini tentu seharusnya tidak membiarkan lagi kegaduhan karena ulah satu orang.

"Seluruh anak bangsa yang mencintai keutuhan Republik ini harus bersatu padu menolak dipimpin oleh pemecah belah bangsa, perusak kebinekaan dan pembuat gaduh. Bangsa ini adalah bangsa yang dibangun dan didirikan oleh kesantunan dan nilai-nilai norma luhur warisan nenek moyang nusantara. Bukan dibangun dengan caci maki dan ketidak santunan," tegas dia.

Maka sudah sewajarnya, kata dia, siapapun yang membuat gaduh bangsa ini dengan ketidaksantunan dan perilaku buruk harus dihentikan.(icl)

tag: #ahok  #mui  #nu  #penistaan-agama  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

KPU Undang Presiden Umumkan Pemenang Pilpres 2024

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 23 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berencana mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadiri langsung penetapan pemenang Pilpres 2024. Rencanannya, acara tersebut ...
Berita

Kondisi Anaknya Sungguh Tragis di Tangan Mantan Suaminya, Lisa Tak Kuasa Membendung Airmata

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ini adalah suatu kisah pilu yang dituturkan oleh seorang ibu kandung bernama Lisa yang memiliki seorang putri berinsial GI, dan GI adalah putri keduanya yang telah ...