JAYAPURA (TEROPONGSENAYAN) - Gubernur Papua Lukas Enembe meminta TNI-Polri harus netral dalam pilkada serentak yang akan dilaksanakan 15 Pebruari di 11 kabupaten dan kota.
"Saya minta Pangdam XVII Cenderawasih dan Kapolda Papua menjaga kenetralan dalam pilkada sehingga tidak terjadi lagi kasus serupa," kata Enembe dalam sambutannya saat menerima kunjungan kerja Komisi II DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Komisi II DPR RI Fandi Utomo di Jayapura, Senin (6/2/2017).
Dikatakannya, dalam pilkada serentak 2015 terjadi ketidaknetralan yang menyebabkan ada daerah harus melakukan pemilihan ulang. Sedangkan untuk kesiapan Pilkada 2017, Enembe menjamin secara keseluruhan sudah siap melaksanakannya.
Enembe dalam pertemuan yang dihadiri Ketua DPRP Papua Yunus Wonda, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, Ketua KPU Adam Arisoy dan bupati dan walikota dari 11 kabupaten dan kota itu juga meminta agar TNI dan Polri tidak membalas bila terjadi penembakan, terutama di daerah yang dianggap rawan.
"Biarkan pemilu berlangsung tanpa ada tembak menembak," kata Enembe seraya menambahkan ada tiga daerah yang dianggap rawan penembakan yaitu Kabupaten Puncak Jaya, Lanny Jaya dan Nduga.
Ketiga daerah itu, lanjut Enembe, dianggap rawan dibanding daerah lainnya karena senjata api ada di tiga wilayah tersebut.(yn/ant)