JAKARTA [TEROPONGSENAYAN] – Ingin mengoptimalkan fungsi dan peran perpustakaan, Kementerian Koperasi dan UKM menggelar Program Satu Jiwa Satu Buku. Setiap pegawai maupun pejabat di lingkungan Kemenkop diminta menyumbangkan buku untuk menambah koleksi perpustakaan.
‘’Terutama buku yang ditulis sendiri, atau banyak juga buku hasil disertasi S2 dan S3 yang bisa diserahkan ke perpustakaan agar bisa dibaca pengunjung atau yang ingin mencari rujukan ilmiah,’’ kata Kepala Bagian Humas [Kabag] dan Advokasi Hukum Kemenkop Agus Sudarmono.
Dengan semakin banyaknya koleksi buku dan karya ilmiah tentang perkoperasian, Darmono berharap perpustakaan itu dapat menunjang kegiatan penelitian yang dilakukan terhadap Kementerian Koperasi dan UKM. "Semakin banyak yang meneliti berarti semakin tersosialisasi Kemenkop UKM kepada masyarakat itu semakin lengkap. Kementerian juga semakin dikenal masyarakat, bukan hanya dikenal lembaganya juga tapi program-programnya dirasakan masyarakat," tukas dia.
Namun, kata pria yang akrab disapa Mono ini, Kemenkop tidak menargetkan berapa banyak buku yang bisa dikumpulkan. ‘’Tapi seberapa ikhlas staf dan pegawai Kemenkop UKM ini untuk ikut berbagi. Dengan satu buku berarti juga sudah ikut membuka jendela dunia ini," kata Mono, saat meninjau ruang Perpustakaan yang ada di lantai 1 gedung Kemenkop, di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa [7/2/2017].
Sejauh ini minat kunjungan pegawai ke perpustakaan ini masih rendah, hal ini dikarenakan belum dikembangkan inovasi baru oleh pihak pengelola. Darmono berharap, dengan Program Satu Jiwa Satu Buku ini diharapkan dapat menarik minat pegawai untuk memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada di perpustakaan. Selain buku-buku tentang perkoperasian, perpustakaan itu juga memiliki banyak buku pengetahuan umum.
Darmono menjelaskan, ide dari program itu berawal dari minimnya anggaran buat pengembangan koperasi di Kemenkop. Dengan program itu, diharapkan staf perpustakaan makin kreatif dan inovatif. "Dengan anggaran kecil kita jangan menjadi jiwa pengeluh tapi bagaimana kekurangan itu kita jadikan peluang untuk kita berkreasi sehingga muncullah ide itu,’’ tuturnya. [b]