YOGYAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Pengurus dan jamaah masjid Jogokarian, Mantrijeron Yogyakarta memberi perhatian serius Pilkada DKI Jakarta 2017. Masjid terkenal dikalangan aktivis islam Yogyakarta ini memfasilitasi warga muslim asal ibukota yang memiliki hak pilih untuk pulang ke Jakarta agar bisa menggunakan suaranya.
Wahyu Tejo Rahaja, salah seorang pengurus Masjid Jogokarian, mengatakan alasan utama memberikan fasilitas tersebut adalah karena adanya kewajiban memilih pemimpin muslim bagi warga muslim DKI sesuai ajaran Islam. Langkah ini merupakan bagian dakwah yang dinilai juga amat penting.
"Latar belakangnya adalah dalil untuk memilih pemimpin muslim dan Jakarta Ibukota negara, mayoritas beragama Islam maka pemimpinya harus muslim. Kami tidak rela Jakarta dipimpin oleh penista agama dan melecehkan ulama", kata Wahyu saat dihubingi, Selasa (7/2/2017).
Wahyu menambahkan bahwa Masjid Jogokarian ingin menginspirasi masjid-masjid lain di Indonesia agar berbuat hal yang Sama. Tujuannya agar suara umat muslim ibukota benar-benar bermanfaat dalam ajang pemilihan gubernur.
"Sebetulnya kami mencoba menginisiasi dan menginspirasi masjid-masjid lain untuk berbuat sama (memberikan fasilitas tiket untuk pulang-pergi ke Jakarta bagi warga DKI Jakarta)," tambah Wahyu.
Untuk menyebarluaskan informasi ini, pengurus masjid Jogokarian juga membuat himbauan melalui brosur digital atau info grafis berlogo masjid Jogokarian, atas nama Ust Muhammad Jazir ASP, Ketua Dewan Syuro Takmir masjid ini.
"Bagi masyarakat yang ber-KTP Jakarta dan saat ini bertempat tinggal di Kampung Jogokarian, Pulanglah!. Gunakan hak pilih anda pada 15 Februari 2007. Pastikan hadir di TPS terdaftar dan Pilih Pemimpin Muslim. Kami akan subsidi dan beri transportasi..!,"
Sebelumnya di medsos juga beredar seruan untuk pulang ke Jakarta oleh salah seorang pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Ahmad Mustain Syafiie. Pakar tafsir ini mengimbau agar santri asal DKI Jakarta pulang dan menggunakan hak pilihnya dalam Pilgub 15 Februari 2017.
"Murni sebagai khotib saya mengingatkan, santri asal DKI yang sudah punya hak pilih, pulanglah. Gunakan hak pilih, izin pada lembaga. Memilih pemimpin, termasuk bagian dari agama dan bela negara. Sekaligus wujud cinta tanah air," tutur sang Kiayi saat khotbah jum'at (3/2/2017) di pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.(dia)