JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengintruksikan kepada kadernya untuk tidak ikut aksi 11 Februari 2017 atau aksi 112.
"Maka kami tidak menginstruksikan kader Pemuda Muhammadiyah untuk ikut dalam demonstrasi tersebut," kata Dahnil saat dihubungi TeropongSenayan, Kamis (9/2/2017).
Dahnil melarang kadernya ikut aksi 112 untuk menghindari situasi kontraproduktif, yang justru merugikan umat Islam dan perjuangan umat selama Ini.
"Apalagi beberapa hari lagi akan Pilkada, silahkan melakukan agenda kegiatan lain yang lebih produktif dan bisa mempersatukan umat," ucapnya.
Meski begitu, Dahnil mengaku kecewa dengan pernyataan Kapolda Metro Jaya M Iriawan yang bernada mengancam, seperti akan membubarkan paksa bagi massa aksi 112 yang tetap menggelar kegiatannya itu.
"Pilihan-pilihan ancaman akan membubarkan paksa dan sebagai hanya justru akan menyebabkan eskalasi semakin membesar, kok Kapolda tidak belajar memahami psikologis dan atropologis umat beragama di Indonesia," ucapnya.
Pernytaan itu, menurutnya, akan menimbulkan emosi publik makin membesar.
"Agaknya, Kapolda Metro Jaya harus memilih himbauan dan pendekatan persuasif dialogis, dan memberikan pemahaman kepada saudara-saudara kita yang akan melakukan aksi 112 tersebut. Kami termasuk yang tidak menginstruksi aksi 112 nanti, tapi mendengar cara Kapolda bersikap agaknya bagi kami sangat tidak tepat, saran kami Kapolda lebih aktif lakukan dialog dan ajakan-ajakan persuasif untuk menjaga ketertiban dan kesuksesan Pilkada serentak nanti," tandasnya.(yn)