Bisnis
Oleh Bani Saksono pada hari Senin, 13 Feb 2017 - 07:52:21 WIB
Bagikan Berita ini :

Para Santri Didorong Jadi Wira Usaha

3KEMENKOP-DEPUTI-SDM-SANTRIPRENEUR.jpg
Deputi bidang SDM Kementerian Koperasi dan UKM Prakoso BS saat memberi sambutan pada acara Pelatihan dan Pemasyarakatan Kewirausahaan dikampus UIN Yogyakarta, Jumat(10/02/2017). (Sumber foto : kemenkop)

YOGYAKARTA [TEROPONGSENAYAN] - Kementerian Koperasi dan UKM terus mendorong dan memotivasi para santri untuk menjadi wira usaha. Program itu juga untuk menggenjot jumlah wira usaha yang kii baru mencapai 1,65 persen dari penduduk Indonesia atau sekitar 3,7 juta orang saja. Jumlah yang layak minimal 2 persen.

"Saya yakin adik-adik punya banyak ide untuk menjadi wirausaha," kata Deputi Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenkop dan UKM, Prakoso BS, saat membuka ‘Pelatihan Kewiraushaan melalui Gerakan Kewirausahaan’ di kampus Universitas Islam [UIN] Sunan Kalijaga, Yogyakarta, akhir pekan kemarin [10/2/2017].

Menurut Prakosa, jika penduduk Indonesia sebanyak 252 juta jiwa, maka jumlah ideal minimal wira usahanya sebanyak 4,8 juta orang. Karena itu dia minta para santri, juga mahasiswa untuk mengubah mindset [pola pikir] dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja.

Acara pelatihan itu diikuti sekitar 600 orang mahasiswa dan santri dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta dan sekitarnya. Pada kesempatan itu, Prakosa mengungkapkan, dengan bertambahnya wirausaha dari kalangan pemuda melalui pemberdayaan ekonomi rakyat diharapkan bisa memecahkan masalah penganguran dan kemiskinan.

Prakosa menjelaskan, selama ini masalah pengangguran mencapai 5,81 persen dan angka kemiskinan mencapai 28,59 juta atau 11,22 persen. "Jadi Gerakan Kewirausahaan ini merupakan salah satu upaya pemerintah mengatasi pengangguran dan kemiskinan," kata Prakoso.

Sementara itu, menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), kata dia, suka atau tidak, masyarakat khususnya UKM harus berbenah diri. Banyak peluang bagi UKM meraih potensi pasar dan peluang investasi. "Ini harus dapat dimanfaatkan dengan baik," ujarnya.

Saat ini ciri pasar global adalah dinakmis, kompetitif, dan kecenderungan membangun jejaring dengan memanfaatkan teknologi informasi (IT). Era globalisasi telah menjadikan IT sebagai alat berkomunikasi secara cepat dan akurat.

Kegiatan jual beli tidak hanya dilakukan di toko atau temnpat/lapak. Tapi juga bisa dilakukan di rumah. Cara seperti itu berdampak efisiensi terhadap kegiatan usaha.

Sementara itu, Ahmad Sugeng Utomo yang mewakili Dewan Pembina Santripreneur mengungkapkan, optimisme program pencetakan wira usaha baru tidak hanya 2 persen saja, tapi diupayakan hingga mencapai 10 persen dari total penduduk.

"Saya yakin jumlah wira usaha di Indonesia bisa mencapai 10 persen," ujar pria yang akrab dipanggil Gus Ut ini. Namun, kata dia, untuk mencapai angka 10 persen wirausaha, harus melibatkan banyak pihak seperti pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat.

"Pemerintah atau Kemenkop dan UKM tidak bisa jalan sendiri. Pemda, pelaku usaha dan masyarakat juga harus terlibat," tuturnya. Namun dia optimistis, sebab khusus di Yogyakarta, animo mahasiswa dan santri untuk mengikuti pelatihan kewirausahaan sangat tinggi.

Dari 400 undangan buat mahasiswa dan santri, yang datang mencapai 600 orang. "Ini bukti banyak mahasiswa dan santri yang ingin menjadi wirausaha," ujar salah satu panitia. [b]

tag: #kementerian-koperasi-dan-ukm  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement