JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi III DPR Herman Hery mengkritisi upaya Polri membentuk Satgas Merah Putih. Ia menduga Satgas tersebut hanya diisi orang-orang yang dekat dengan Kapolri.
Hery pun khawatir soliditas di internal Polri akan terganggu dengan adanya Satgas tersebut.
Satgas ini seolah-olah ada polisi yang eksklusif," kata Herman di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/2/2017).
Ia mengutarakan bahwa pembentukan Satgas ini menunjukkan adanya tiga klaster di internal Polri. Klaster tersebut yakni, polisi darah hitam, darah merah dan darah biru.
"Darah biru ini yang bisa mengisi di tingkat Kapolres-kapolres penting, darah merah yang ada di daerah-daerah, dan darah hitam yang ada di daerah pedalaman," kata dia.
Selain itu, politikus PDIP ini mempertanyakan anggaran dari pembentukan Satgas tersebut.
"Satgas dibentuk nomenklatur anggaran dari mana?" ucap dia.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menganggap pembentukan Satgas hal yang biasa. Kepolisian, kata dia, sudah banyak membentuk Satgas, di antaranya Satgas Bom Bali, Satgas Tinombala dan Satgas Pungli.
Tito mengatakan, Satgas dibentuk karena memiliki banyak kelebihan ketimbang struktur. "Dia (Satgas) bisa menarik orang yang pas dibandingkan struktur," kata Tito saat Raker dengan Komisi III DPR, Rabu (22/2/2017).(yn)