Berita
Oleh Mandra Pradipta pada hari Jumat, 24 Feb 2017 - 10:02:51 WIB
Bagikan Berita ini :

Pimpinan MPR: Pak Ahok Bikin Demokrasi Kebablasan

12hidayat-ts.jpg
Hidayat Nur Wahid (Sumber foto : Dok/TeropongSenayan)

LOMBOK TIMUR (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, demokrasi kebablasan yang disinggung Presiden Joko Widodo itu adalah jika menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan.

Hidayat pun menyebut sosok Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dianggap menghalalkan segala cara untuk kepentingan dirinya, khususnya dalam urusan gelaran Pilgub Jakarta 2017.

"Termasuk pak Ahok datang ke Pulau Seribu sebagai gubernur sedang mensosialisasi program perikanan, eh ngomong tentang Al Maidah ayat 51, itu kan kebablasan," kata Hidayat usai sosialisasi dan edukasi Empat Pilar MPR yang bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Nahdlatul Wathan di aula Siti Rauhun Zainuddin Abdul M Universitas Hamzanwadi, Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Kamis (23/2/2017).

Lebih jauh, Hidayat pun mengungkapkan, Ahok juga telah kebablasan saat acara serah terima jabatan kembali menjadi gubernur DKI Jakarta.

"Kebablasan lagi saat dia mengatakan di balai kota hampir menjelang serah terima jabatan untuk beliau menjabat lagi, eh tiba-tiba dia ngomong, saya tahu anda memilih apa a,b,c, d, kalo anda memilih berdasarkan agama itu melawan konstitusi, itu kan kebablasan. Toh dia mau serah terima jabatan kok pake ngomong tentang masalah memilih. Itu kebablasan," jelasnya.

Termasuk kebablasan, lanjut Hidayat, soalnya adanya pembiaran penyimpangan soal e-KTP palsu.

"Juga pembiaran terjadinya penyimpangan-penyimpangan e-KTP palsu, misalnya tidak dilaksanakannya ketentuan KPUD, KPUD kemarin di Jakarta menentukan bahwa dalam rangka memilih, kalau anda bawa e-KTP dan membawa surat keterangan, maka anda harus membawa kartu KK yang asli. Maksudnya apa, dipisahkan antara yang pakai e-KTP yang asli dan palsu yang betul-betul warga Jakarta atau bukan, itu kan juga tidak dapat dilaksanakan, itu bagian dari kebablasan," paparnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS ini pun menuturkan kebablasan lainnya, yakni soal kriminalisasi terkait pihak-pihak yang menyuarakan agama dianggap sebagai tindakan radikal.

"Itu juga kriminalisasi. Memang kalau kemudian mengundang isu SARA kemudian mengkafir-kafirkan sehingga mengajak golput itu juga kebablasan. Jadi menurut saya kebablasan atau tidak, rujukannya sudah ada Pancasila, UUD laksanakan itu semuanya dengan jujur dengan berani," pungkasnya.(yn)

tag: #ahok  #mpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Kondisi Anaknya Sungguh Tragis di Tangan Mantan Suaminya, Lisa Tak Kuasa Membendung Airmata

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 23 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ini adalah suatu kisah pilu yang dituturkan oleh seorang ibu kandung bernama Lisa yang memiliki seorang putri berinsial GI, dan GI adalah putri keduanya yang telah ...
Berita

Legislator Golkar Tegaskan Bangsa Indonesia Terus Dukung Kemerdekaan Palestina

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-- Anggota DPR RI Mukhtarudin mengatakan bahwa Indonesia tetap mendukung kemerdekaan Palestina, sesuai dengan politik luar negeri yang dianut Indonesia. "Posisi ...