JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pilkada DKI Jakarta 2017 tidak berlangsung satu putaran sebagaimana ditargetkan relawan pendukung pasangan calon Ahok-Djarot. Penyebabnya macam-macam, yang berujung pada pelanggaran dan kecurangan.
"Setelah melakukan sejumlah analisis berdasar data serta fakta, maka ditemukan banyak faktor penyebab perolehan suara tidak sesuai target," kata perintis Relawan Cinta Ahok, Jappy M Pellokila, di Jakarta, Jumat (24/2/2017).
Mereka menargetkan pasangan jagonya bisa memperoleh suara di atas 53 persen. Namun dari hasil pemungutan suara DKI Jakarta pada 15 Februari 2017, dapat dipastikan perolehan suara pasangan Purnama-Hidayat itu meleset dari target.
Faktor-faktor penyebab, menurut dia, berada di internal kinerja tim pemenangan, relawan dan pendukung, para pemilih, dan lain sebagainya.
"Kesemuanya saling terkait satu sama lain, sehingga terjadi sejumlah kekurangan, kecurangan, serta pelanggaran pada proses pemungutan dan perhitungan suara," kata dia.
"Hal itu, terbukti dengan puluhan laporan serta proses dari masyarakat ke Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta, bahkan bisa berlanjut pada ke ranah lembaga peradilan," katanya.
Dari pertimbangan itu, para relawan Ahok-Djarot kemudian berkonsolidasi dan membentuk suatu wadah kegiatan dan karya bersama yang disebut Basuki Djarot Centre (BDC).
Pellokila menegaskan, BDC tidak untuk mengambil-alih kegiatan tim pemenangan serta partai politik pedukung pasangan Ahok-Djarot. (plt/ant)