Berita
Oleh Bara Ilyasa pada hari Jumat, 24 Feb 2017 - 14:56:13 WIB
Bagikan Berita ini :
Wawancara Khusus

Jelaskan Demokrasi Kebablasan, Politikus Hanura Singgung Kasus Ahok

9dadang-rudiana.jpg
Dadang Rusdiana (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa saat ini Demokrasi di Indonesia sudah kebablasan.

Bentuk nyata penyimpangan dari demokrasi itu menurut Jokowi, adalah politisasi SARA, yang harus dihindari. Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa bertebarnya kebencian, kabar bohong, fitnah, saling memaki dan menghujat bisa menjurus kepada pecah belah bangsa.

Ketua DPP Partai Hanura Dadang Rusdiana mengamini kondisi demokrasi di Indonesia yang disampaikan Jokowi.

Menurutnya, demokrasi saat ini harus dibarengi penegakkan hukum. Ia mencontohkan kasus dugaan penodaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Poernama alias Ahok harus diselesaikan dengan proses hukum.

Berikut petikan wawancara TeropongSenayan mengenai pandangan Demokrasi kebablasan.

- Presiden Jokowi bilang Demokrasi kita kebablasan. Bapak sendiri bagaimana menilainya?

Apa yang disampaikan Presiden itu sudah benar.

- Seperti apa Demokrasi kebablasan tersebut?

Kita melihat bahwa kebebasan pendapat itu banyak disalahgunakan dengan mengembangkan fitnah, berita bohong, ujaran kebencian dan hujatan-hujatan yang sudah keluar dari etika agama. Itu yang kebablasan.

- Melihat demo-demo yang saat ini sering terjadi, bukankah salah satu bentuk demokrasi?

Mengemukakan pendapat secara lisan maupun tulisan itu adalah hak setiap warga negara, demikian juga berunjuk rasa. Berunjuk rasa juga itu diperbolehkan selama tidak memaksakan kehendak. Tetapi memaksakan kehendak itu kan bertolak belakang dengan demokrasi juga.

- Demo-demo tersebut untuk menuntut agar menegakkan keadilan dalam kasus dugaan penodaan agama yang dilakukan Ahok. Bagaimana?

Ahok sudah masuk ke ranah hukum. Kita tunggu proses peradilan. Mekanisme hukum sudah benar, tentunya semua pihak harus menghormati itu. Maka wajar kalau presiden menyampaikan itu (demokrasi kebablasan) ini peringatan bagi semua dalam membangun kemapanan berdemokrasi. Demokrasi itu alat, kebebasan diberikan agar semua orang mendapatkan hak-haknya yang seimbang dengan kewajiban-kewajibannya.

- Bagaimana penilaian pak Dadang mengenai kehidupan demokrasi yang dipimpin oleh pak Jokowi selama ini?

Saya kira cukup baik, gaya kepemimpinan beliau yang tidak ada jarak dengan rakyat mencirikan pemimpin yang demokratis.(yn)

tag: #jokowi  #partai-hanura  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Ini Alasan Pembubaran PT NDK Menutup Kepentingan Pihak Lain

Oleh Sahlan Ake
pada hari Sabtu, 20 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --PT Nusantara Dua Kawan atau yang disingkat NDK resmi bubar. Pembubaran perusahaan ini sebelumnya sempat ramai di demo oleh sekelompok orang dengan tuduhan dugaan NDK ...
Berita

Cak Imin Ungkap Nasib Anies di Pilkada 2024

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan Anies Baswedan tidak berminat maju dalam Pilkada 2024. Cak Imin mengatakan pasangannya di Pilpres 2024 itu masih fokus ...