JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pengamat energi dariUniversitas Gadjah Mada (UGM) Fahmi Radhi mengatakan, saat ini merupakan momentum tepat untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa tegas terhadap PT Freeport Indonesia.
Pasalnya, sejak dua periode era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Freeport sendiri berhasil mengancam Indonesia untuk tidak mengubah status Kontrak Karya (KK) ke Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
"Sejak awal Freeport sudah mengancam pemerintahan SBY, dan pemerintahan SBY pada saat itu takut. Saat ini lah yang tepat, dan Jokowi harus tegas kepada Freeport," kata Fahmy dalam diskusi bertajuk 'Republik Freeport' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/2/2017).
Fahmy menduga, Freeport tidak akan pernah merealisasikan ancamannya untuk membawa kisruh dengan pemerintah Indonesia ke ke arbitase internasional.
"Alasannya selain peluang menang kecil, juga resiko besar. Salah satu resikonya adalah potensi semakin merosotnya harga saham McMoran Cooper & Gold Inc di Bursa New York (FCX)," tukasnya.(yn)