JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi VI DPR RI Juliari Peter Batubara mengungkapkan, sampai saat ini wirausaha-wirausaha baru masih sering mendapatkan kendala untuk berekspansi, terutama dalam hal pembiayaan.
Demikian disampaikan Juliari saat menanggapi tantangan dan kendala wirausaha baru dalam perekonomian saat ini.
"Syarat-syarat yang terlalu berat untuk mendapatkan pinjaman dari bank masih merupakan kendala utama," terang politikus PDIP itu di Jakarta, Selasa(07/03/2017).
Wakil Bendahara DPP PDI Perjuangan ini menilai usaha Kementerian Perindustrian yang menargetkan 5.000 wirausaha baru dan pengembangan 1200 sentra Industri Kecil Menengah (IKM) tahun ini memang ideal.
Sebagai target, kata Juliari, boleh-boleh saja, tetapi yang perlu diketahui adalah apa dan bagaimana kendala yang dihadapi.
Karena itu Juliari menawarkan solusinya, yaitu lebih baik pemerintah menunjuk 1-2 bank BUMN yang berhak menyalurkan pinjaman ke IKM dengan bunga lebih lunak dan persyaratan yang lebih mudah.
Bila perlu, lanjut dia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa juga menyesuaikan peraturannya untuk mengakomodasi hal ini.
"Saya kira solusinya seperti itu, supaya wirausaha baru semakin tumbuh dan berkembang," ujar dia.
Apalagi lanjut Juliari, saat ini terkesan BUMN-BUMN yang ada menjadi justru konglomerasi baru, yaitu dengan mengambil bisnis dari hulu ke hilir.
Tentu saja ini tidak benar dan tidak sesuai dengan konstitusi, tandas dia.
"BUMN tidak perlu merambah ke semua bisnis, bahkan modusnya yaitu dengan mendirikan anak perusahaan hingga cucu perusahaan untuk masuk ke bisnis baru yang sebenarnya bisa diserahkan ke wirausaha/pihak swasta," tegasnya.
"Dengan praktek demikian tentunya membuat persaingan menjadi tidak sehat, dan para wirausahawan yang tadinya berbisnis di sektor tersebut, bisa kehilangan bisnisnya karena diambil BUMN," pungkasnya. (icl)