Opini
Oleh Asyari Usman (Mantan Wartawan Senior BBC) pada hari Jumat, 10 Mar 2017 - 20:53:36 WIB
Bagikan Berita ini :

Presiden Joko Widodo dan Indonesia Asli

47IMG_20170201_194211.jpg
Asyari Usman (Mantan Wartawan Senior BBC) (Sumber foto : Istimewa )

Dalam pidato di depan acara Hari Musik Nasional, Presiden Joko Widodo mengatakan musik (asli) Indonesia harus menjadi tuan di negeri sendiri.

Mantap, dan pantas diberi apresiasi yang tinggi. Penegasan seperti inilah yang diperlukan oleh rakyat beliau di tengah "cuaca buruk" yang sedang melanda panggung sosial-politik Indonesia belakangan ini.

Tak salah lagi, semua keaslian Indonesia sangat wajar menjadi tuan rumah. Tidak hanya musik. Semua hal. KTP asli Indonesia harus menjadi tuan rumah, bukan KTP palsu. Buah-buahan asli Indonesia harus menjadi tuan rumah, bukan buah impor. Pemilih asli Indonesia haruslah menjadi tuan rumah, bukan pemilih impor.

Calon gubernur/bupati asli Indonesia sangat wajar menjadi ruan rumah pilkada, bukan calon impor.

Celakanya, Indonesia asli sedang dilanda "persaingan" keras dari luar. Banyak aspek Indonesia asli yang sejak lama terseok-seok dan bangkrut. Indonesia asli satu per satu sedang diantarkan ke pekuburan. Tidak hanya di dunia musik seperti yang dikhawatirkan Pak Presiden, tetapi juga di belantara politik dan perekomian: Indonesia asli sedang menuju kepunahan.

Akhir-akhir ini ada semacam titik balik untuk mengembalikan Indonesia ke tangan orang Indonesia asli. Ada kesadaran luas. Tetapi, kesadaran saja tidak cukup. Harus ada aksi, langkah konkrit. Harus ada kemauan kuat untuk mempertahankan keaslian Indonesia. Dan ini semua tergantung 100% pada orang Indonesia asli.

Kalau tidak didorong dan didukung untuk menjadi tuan rumah, hampir pasti keaslian Indonesia akan mengalami kelenyapan. Sebagaimana kekhawatiran atas ancaman terhadap musik asli Indonesia.

Tidak terbantahkan bahwa manusia, barang dan kebudayaan "tak asli" sangat disenangi oleh orang Indonesia. Anak remaja Indonesia sangat senang dengan grup band Korea dan juga grup musik Barat. Orang-orang yang berduit menyenangi mobil Eropa dan Amerika. Para pemirsa suka sinetron Bollywood dan Amerika Latin. Tidak sedikit pula orang Indonesia yang mendambakan suami atau istri asal "luar negeri". Tentu saja kesukaan dan dambaan itu wajar saja, tidak ada yang salah.

Karena selera tidak bisa dikekang, termasuk kekangan regulasi. Tidak mungkin! Tetapi, banyak orang yang khawatir terhadap kesukaan yang semakin kuat terhadap produk asing, budaya asing dan orang asing itu.

Hari ini Pak Presiden menyatakan sikapnya agar musik Indonesia menjadi tuan rumah. Karena beliau melihat sendiri bencana yang akan melanda Indonesia bila ekspansi musik asing semakin kuat.

Khalayak berharap pula agar Pak Presiden juga mulai melihat ancaman terhadap Indonesia asli di dunia politik dan ekonomi.(*)

(Tulisan ini adalah opini pribadi penulis, tidak ada kaitannya dengan BBC).

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Opini Lainnya
Opini

In Prabowo We Trust" dan Nasib Bangsa Ke Depan

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya kemarin di acara berbuka puasa bersama, "Partai Demokrat bersama Presiden Terpilih", tanpa Gibran hadir, kemarin, ...
Opini

MK Segera saja Bertaubat, Bela Rakyat atau Bubar jalan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) segera bertaubat. Mumpung ini bulan Ramadhan. Segera mensucikan diri dari putusan-putusan nya yang menciderai keadilan masyarakat.  Di ...